Daftar Isi:
  • Pulau jawa bagian selatan berpotensi menimbulkan bencana tsunami seperti yang terjadi di Aceh Tahun 2004, sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Lokasi studi yang terletak di Kecamatan Sumbermanjingwetan Kabupaten Malang termasuk dalam kawasan pesisir pantai selatan yang berbatasan langsung dengan samudera hindia sehingga memiki potensi kerawanan terhadap bencana tsunami dengan jumlah penduduk 29.038 jiwa yang tersebar di empat yakni Desa Sitiarjo, Tambakrejo, Tambakasri, dan Sidoasri. Adanya potensi bencana tsunami di daerah tersebut dapat mempengaruhi keselamatan masyarakat yang bermukim di sekitar pantai. Berdasarkan RTRW Kabupaten Malang belum menjelaskan mengenai wilayah yang rawan akan tsunami dan cara penanggulangannya. Sehingga perlu dikaji dan dikembangkan mengenai potensi bencana tsunami serta lokasi jalur evakuasi yang diperlukan untuk mengurangi jumlah kerugian dan jumlah korban jiwa apabila nantinya terjadi bencana tsunami. Penelitian ini menggunakan analisis risiko bencana yang terdiri dari variabel bahaya, kerentanan dengan perhitungan berdasarkan tingkat kerentanan kawasan (fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan) dan Tingkat kapasitas masyarakat dibentuk dari beberapa faktor yang dimiliki penduduk pada setiap desa, yakni pengetahuan dan sikap terhadap bencana, rencana untuk keadaan darurat, kebijakan mitigasi bencana, system peringatan dini serta mobilisasi sumberdaya. Kemudian, dilakukan overlay pada software ArcGis terhadap tiga variabel tersebut untuk menghasilkan peta persebaran risiko bencana tsunami. Hasil dari klasifikasi tingkat risiko bencana menunjukkan daerah yang memiliki tingkat risiko rendah, sedang, hingga tinggi. Hal tersebut menjadi acuan dalam merencanakan jalur evakuasi. Berdasarkan hasil analisa risiko bencana terdapat desa yang memiliki luasan terbesar untuk kategori risiko bencana tinggi yakni Desa Tambakrejo dengan luasan lahan terdampak sebesar 2.037,24 Ha. Desa Tambakrejo tergolong desa dengan klasifikasi resiko tinggi terhadap bencana tsunami dengan tingkat kapasitas masyarakat yang berada pada klasifikasi rendah Perencanaan jalur evakuasi difokuskan pada jalur penyelamatan melalui jalur darat saat terjadi bencana sehingga masyarakat mengetahui secara cepat informasi jalur evakuasi yang aman dan tidak menimbulkan kerugian serta difokuskan pada arah evakuasi menuju lokasi pengungsian. Hasil dari analisis jalur evakuasi menghasilkan peta jalur evakuasi bencana tsunami yang didalamnya terdapat 5 shelter evakuasi.