Pengarusutamaan Gender dalam Pengembangan Karier Pegawai Perempuan di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Blitar
Daftar Isi:
- Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Blitar merupakan SKPD di Kabupaten Blitar yang dipimpin oleh seorang kepala dinas perempuan. Permasalahan yang muncul adalah meskipun sudah terdapat kepemimpinan perempuan, namun jabatan struktural dijabat oleh laki-laki semua, sedangkan perempuan lebih banyak ditempatkan pada posisi staf. Selain itu pegawai perempuan juga cenderung diberikan beban pekerjaan administratif yang lebih banyak dibandingkan pegawai laki-laki, akses perempuan untuk mengikuti pelatihan rendah dan akses dalam pembentukan kebijakan yang juga rendah. Penelitian ini menggunakan teori pengembangan karier Jeanne Marie Col untuk melihat hambatan apa saja yang menyebabkan rendahnya tingkat pengembangan karier pegawai perempuan di Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Blitar. Hasil penelitian yang dilakukan di Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Blitar menunjukan bahwa terdapat empat faktor yang mempengaruhi rendahnya pengembangan karier perempuan. Pertama, Basic Socialization to Attitudes and Value. Hambatan dari keluarga berupa tuntutan kepada perempuan untuk menyelesaikan pekerjaan di ranah domestik dengan baik, sehingga menyebabkan rendahnya akses perempuan untuk mengikuti kegiatan yang dapat menunjang pengembangan kariernya. Hambatan dari masyarakat, pegawai perempuan yang bertempat tinggal jauh dari wilayah perkotaan sering mendapatkan cibiran masyarakat mengenai kesibukannya di ranah publik, namun tidak dengan pegawai yang bertempat tinggal di perkotaan. Kedua, Education and Training. Pegawai perempuan kurang memiliki akses terhadap pendidikan dan pelatihan, karena kurangnya dukungan keluarga, beban pekerjaan ganda yang disandang perempuan, ketidaksamaan bidang pekerjaan dengan latar belakang pendidikan yang dimilikinya dan rendahnya motivasi perempuan untuk mengikuti pendidikan lanjutan dan pelatihan. Ketiga, Entry Position. Pegawai perempuan memiliki kinerja yan lebih baik di bandingkan laki-laki dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pimpinan, namun pimpinan lebih menyukai kinerja laki-laki dibanding perempuan Keempat, Promotion. Faktor Struktural dan faktor dukungan saling bergandengan sehingga menyebabkan rendahnya motivasi perempuan untuk melakukan pengembangan karier