Identifikasi Komunikasi Verbal Dan Non-Verbal Pemandu Karaoke (Studi Kualitatif Pada Karaoke X Di Kota Malang)
Daftar Isi:
- Pemandu karaoke merupakan salah satu pekerjaan yang mempunyai stereotype negatif dikalangan masyarakat yang mana membuat mereka tidak bisa menunjukkan status pekerjaannya, sehingga untuk berkomunikasi dengan pelanggannya mereka menciptakan bahasa sendiri agar tidak diketahui oleh masyarakat umum. Mereka menggunakan bahasa verbal dan non-verbal untuk berkomunikasi baik dengan sesama pemandu karaoke maupun dengan pelanggannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana komunikasi verbal dan non-verbal pemandu karaoke ketika berinteraksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif untuk menggambarkan bahasa verbal dan non-verbal dari pemandu karaoke. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling yaitu informan yang dipilih minimal bekerja selama dua tahun yakni dalam setiap minggu melayani kurang lebih sepuluh tamu. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semistruktur. Sedangkan analisis data menggunakan model interaktif yang terdiri dari data collection, data condensation, display dan conclusion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan komunikasi verbal yang sering digunakan oleh pemandu karaoke adalah RO (Repeat Order) sebagai ungkapan pemesanan ulang. Istilah ini sering digunakan ditempat karaoke X, sedangkan pada istilah BO (Booking Out) sebagai istilah pemesanan jasa kencan yang lebih intim sering digunakan namun tidak semua pemandu karaoke menerimanya. Istilah lainnya yaitu ST (Short Time), LT (Long Time), kapal selam, bottom up, dan one shot. Konsep komunikasi non-verbal yang sesuai adalah gerakan tubuh dan ekspresi wajah yaitu emblems, ilustrators, affect displays, regulators dan adaptors. Kemudian penampilan tubuh yaitu daya tarik fisik, jarak dengan kategori jarak intim, kronemik, sentuhan, vokalik dan pakaian. Terdapat bahasa-bahasa tertentu yang digunakan untuk menyembunyikan pesan dengan makna negatif, sehingga diharapkan penelitian ini menjadi jembatan informasi agar dapat memahami komunikasi yang ada pada tempat hiburan, dan masyarakat diharapkan bijak dalam mengambil sikap.