Strategi Community Ambassador Dalam Memperkuat Brand Positioning Di Benak Konsumen (Studi Kualitatif Deskriptif Pada Program Community Ambassador A-Mild Switch In Malang 2015)
Main Author: | Mufidah, Imroatul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/122340/1/dapus_dan_lampiran.pdf http://repository.ub.ac.id/122340/2/jurnal.pdf http://repository.ub.ac.id/122340/3/lembar_lembar.pdf http://repository.ub.ac.id/122340/3/cover.pdf http://repository.ub.ac.id/122340/3/bab_1-5.pdf http://repository.ub.ac.id/122340/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini ingin membedah bagaimana strategi CAM dalam memperkuat brand positioning di benak konsumen. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara semi terstuktur (semistructure interview). Informan dalam penelitian ini adalah seorang CAM dan konsumen dalam program CAM A-mild switch in Malang tahun 2015 dan telah memenuhi kriteria pemilihan informan yang telah peneliti tentukan sebelumya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi awal yang dilakukan oleh seorang CAM adalah strategi untuk mencari calon konsumen menggunakan komunikasi persuasi, dimana CAM berlaku sebagai persuader yang disebut juga dengan komunikator. Sesuai dengan karakteristik komunikator menurut Perloff, CAM memiliki karakteristik yaitu (a) Otoritas, berkaitan dengan posisi CAM yang merupakan ketua komunitas, (b) Experitse, dimana CAM dianggap memiliki pengetahuan khusus karena mereka telah menjalani gathering oleh pihak Sampoerna untuk sosialisasi program CAM, (c) Similarity, dimana seorang CAM tidak ada bedanya dengan sebelum orang tersebut menjadi CAM. Kemudian Strategi yang dilakukan CAM dalam penjualan produk adalah menggunakan promotion tools antara lain personal selling. Selain itu, CAM juga menggunakan sales promotion yang difasilitasi oleh pihak Sampoerna adalah pemberian bonus korek edisi CAM. Hasil penelitian juga menunjukkan beberapa kesimpulan mengenai brand positioning A-Mild didalam benak konsumen, diantaranya adalah: (1) Positioning berdasarkan atribut (attribute positioning) yang dikemukakan oleh Tjiptono, dimana konsumen lebih familiar dengan kemasan A-Mild yang putih, simpel, dan logo A yang sudah menjadi icon milik A-Mild. Selain itu, konsumen lainnya lebih memandang A-Mild pada slogan Go Ahead, (2) Positioning berdasarkan pemakai produk (user positioning), yang diperoleh melalui gaya hidup yang mereka rasakan saat menggunakan rokok A-Mild adalah berjiwa muda, bebas dan santai, dan berkelas, (3) Positioning berdasarkan harga (price positioning), dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen mengatakan bahwa harga cenderung mahal atau menengah keatas jika dibandingkan dengan produk yang lainnya, (4) Positioning berdasarkan manfaat (benefit positioning) dimana mereka merasakan bahwa A-Mild memiliki rasa dan aroma yang enak jika dibandingkan dengan merek rokok lain, ringan dan halus saat dihisap, memiliki kandungan low tar dan low nikotin sehingga mereka berfikir bahwa dengan kandungan tersebut A-Mild tergolong ke dalam rokok yang “sehat”.