Implementasi Program Kebijakan Akta Kelahiran di Kabupaten Banyuwangi (studi tentang program Lahir Procot, Pulang Bawa Akta di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Main Author: Permatasari, Gita
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/122275/1/SKRIPSI_GITA_115120607111036.pdf
http://repository.ub.ac.id/122275/
Daftar Isi:
  • Akta kelahiran merupakan dokumen identitas pertama yang dimiliki oleh warga negara, tetapi sering dianggap remeh oleh sebagian masyarakat Indonesia. Pentingnya akta kelahiran tersebut tidak didukung dengan kesadaran masyarakat, hal ini dibuktikan dengan banyaknya akta kelahiran yang terlambat. Keterlambatan mendaftarkan anak untuk mendapatkan akta kelahiran selain disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat, juga dipengaruhi sistem birokrasi yang berbelit belit, harus mendatangi dinas terkait, dan mengeluarkan biaya yang cukup mahal. Berawal dari keprihatinan tersebut Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada pertengahan tahun 2013 mengeluarkan kebijakan Program kebijakan pelayanan akta online “Lahir Procot, Pulang Bawa Akta” .Peneliti tertarik mengambil judul ini karna program ini adalah penerbitan akta kelahiran bagi bayi baru lahir secara gratis dan cepat juga sekaligus penerbitan kartu keluarga baru yang berbasis teknologi informasi yang pertama di Indonesia. Pemerintah kabupaten Banyuwangi juga bekerjasama denga PT Pos Banyuwangi untuk mengiriman dokumen Akta Kelahiran Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi kebijakan program penerbitan akta kelahiran “lahir procot, Bawa Akta” di kabupaten Banyuwangi serta faktor pendukung dan penghambat keberhasilan implementasi tersebut. Penelitian skripsi ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode pengumpulan data wawancaraobservasi, dan studi dokumentasi. Berdasarkan fenomena yang terjadi tersebut peneliti tertarik menganalisanya menggunakan teori implementasi kebijakan dari George C Edward III yang terdiri dari empat indikator yaitu komunikasi,sumber daya,disposisi dan struktur birokrasi. Hasil penelitian diketahui bahwa selama proses implementasi berlangsung terdapat masalah komunikasi pelaksana kebijakan dengan masyrakat, masih ada masyarakat yang belum mengetahui tentang program “Lahir Procot, Pulang Bawa Akta”, keahlian sumber daya manusia masih perlu ditingkatkan, dan masih adanya masyarakat yang membayar untuk akta ke Bidan yang mana program penerbitan akta gratis. Setelah program berjalan selama dua tahun penerbitan akta kelahiran mengalami kenaikkan tahun 2024 sebanyak 10707 akta naik 13154 akta pada tahun 2015