Wacana Kesehatan Reproduksi Perempuan di Program Siaran Radio Kosmonita 95,4 FM pada Periode Bulan Desember 2015 – Januari 2016.
| Main Author: | Nisrina, LaleDara |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2016
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/122270/1/SKRIPSI_FULL.pdf http://repository.ub.ac.id/122270/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini merupakan perluasan dari studi komunikasi kesehatan. Beberapa studi komunikasi kesehatan yang telah dilakukan membahas mengenai peran media dalam menyampaikan informasi kesehatan kepada masyarakat. Akan tetapi, belum ada penelitian yang berangkat dari paradigma kritis dengan melihat wacana kesehatan di radio. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wacana kesehatan reproduksi perempuan yang ditinjau dari pemosisian perempuan dan praktik hegemoni dalam penggunaan bahasa di Radio Kosmonita. Radio Kosmonita menjadi salah satu radio dengan target audiens perempuan yang terlihat melalui program “only for mom”. Penelitian ini fokus pada bentuk-bentuk penindasan yang dialami perempuan di dalam sebuah teks program only for mom. Objek dalam penelitian ini adalah empat edisi program bulan Desember 2015 – Januari 2016 bertema kesehatan reproduksi perempuan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan metode analisis wacana kritis Sara Mills dalam sudut pandang penempatan posisi perempuan di teks sebagai subjek, objek, dan pendengar. Sedangkan teknik pengumpalan data yang digunakan adalah dokumentasi dari beberapa edisi program siaran, observasi, dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menujukkan bahwa wacana kesehatan reproduksi perempuan di program only for mom sebenarnya berbicara dari sudut pandang perempuan, akan tetapi dalam praktik cara kerjanya Radio Kosmonita secara tidak sadar menempatkan perempuan sebagai objek yang dirugikan. Selain itu, praktik hegemoni dalam program only for mom menempatkan bahasa sebagai alat untuk memarjinalkan perempuan melalui teks. Produksi wacana yang dilakukan terus menerus menempatkan program tersebut pada kepentingan tanpa membangun konstruksi mengenai wacana kesehatan perempuan.