Strategi International Whaling Commission Dalam Mencegah Pelanggaran Japanese Whale Research Program Under Special Permit In The Antartica (Jarpa) Oleh Jepang
Main Author: | Anggana, CaesarAulia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Lainnya |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/122258/1/STRATE~1.PDF http://repository.ub.ac.id/122258/ |
Daftar Isi:
- Isu mengenai pelestarian lingkungan internasional mulai menjadi pusat perhatian dalam studi hubungan internasional yaitu kaitannya dengan kapabilitas rezim internasional untuk menangani setiap isu kerusakan lingkungan global yang tentunya diakibatkan oleh beberapa aktivitas negara dan aktivitas untuk kemajuan ekonomi semua negara adalah salah satu contohnya dimana hal tersebut memiliki dampak pada kerusakan lingkungan pada umumnya. Dalam hal ini rezim internasional mampu diharapkan dapat menyelesaikan setiap isu kerusakan global oleh masyarakat internasional, namun terdapat kendala dimana sebagian besar rezim internasional tidak memiliki power untuk memaksakan seperangkat aturannya kepada negara-negara sehingga negara-negara tidak berkewajiban untuk mengikuti norma yang telah diterapkan oleh rezim internasional. Hal ini akan menjadi hambatan utama bagi peran rezim internasional untuk menyelesaikan isu kerusakan lingkungan global terkait kurangnya partisipasi kerjasama dari negara-negara. Salah satu kerusakan lingkungan global yang dibahas dalam penelitian ini adalah eksistensi populasi ikan paus yang terancam punah. Untuk menangani isu tersebut rezim internasional yang bernama International Whaling Commission dibentuk yang memiliki tugas untuk melestarikan, mengamati, memantau populasi ikan paus. Peneliti menganalisa strategi respon ketidakpatuhan pada tubuh International Whaling Commission dengan menggunakan konsep non-compliance response system. Konsep ini menggunakan 3 variabel diantaranya adalah Facilitating Compliance, Preventing Violations, dan Sanctioning Violations. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi-strategi yang diterapkan oleh IWC untuk merespon tindakan ketidakpatuhan yang salah satunya dilakukan oleh Jepang. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah IWC berhasil mampu menerapkan strategi respon ketidakpatuhan yakni 1) Penyediaan kepatuhan berupa konvensi ICRW yang diratifikasi juga ke dalam UNCLOS 2) Penerapan International Oberver Scheme sebagai pengawasan terhadap tindakan pelanggaran 3) Pemberian sanksi terhadap pelanggar melalui Pelly Amendment to the Fisheries Protection Act dan Packwood Magnuson Amendment to the Magnuson Fishery Conservation and Management Act.