Komunikasi Politik Bupati Sutoyo Kepada Rakyat Pada Program Dialog Interaktif di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013-2014

Main Author: Putri, RizkyAnggrahiniDwi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/122213/1/2.SKRIPSI_RIZKY__115120601111006.pdf
http://repository.ub.ac.id/122213/
Daftar Isi:
  • Di Kabupaten Bojonegoro program dialog interaktif merupakan komunikasi dua arah antara masyarakat dan pemerintah. Sebelum diadakannya dialog interaktif, masyarakat Bojonegoro kurang mendapatkan wadah untuk menyampaikan keluhan-keluhannya, sehingga apa yang mereka inginkan tidak bisa tersampaikan secara langsung kepada pemerintah. Diadakannya program dialog interaktif adalah untuk menampung keluhan-keluhan dan keinginan masyarakat yang selama ini tidak didengarkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mekanisme pelaksanaan program dialog interaktif tahun 2013-2014 serta bagaimana alur atau respon dari Bupati dalam memberikan jawaban dan hambatan yang terjadi selama pelaksanaan program dialog interaktif. Metode penelitian yang digunakan yakni penelitian kualitatif deskriptif menggunakan metode pengumpulan data primer dan sekunder melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dalam skripsi ini penulis menggunakan teori komunikasi politik Harold Lasswell untuk mengetahui mekanisme program dialog interaktif ditinjau dari lima unsur komunikasi politik. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa proses komunikasi politik yang terjadi pada pelaksanaan program dialog interaktif bersama Bupati dikatakan sebagai suatu program inovasi yang mampu memenuhi lima unsur dalam komunikasi politik Harold Lasswell melalui tahapan komunikator sebagai pelaksana teknis yakni Bupati, SKPD, Lembaga Swasta, dan menyampaikan pesan bisa berupa pertanyaan, aduan, keluhan, saran, kritik dan melalui media dialog interaktif didukung oleh radio dan TV lokal lalu kemudian penyampaian respon atau jawaban secara langsung pada pelaksanaan program kepada masyarakat dan kemudian adanya sebuah timbal balik berupa tanggapan dari pemerintah maupun masyarakat. Namun, adapun saran yang diajukan oleh penulis pada penelitian ini sesuai dengan yang penulis temukan dilapangan. Kekurangan yang meliputi dari pelaksanaan program dialog interaktif bersama Bupati lebih dikembangkan lagi terhadap kinerja pemerintah dalam meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat, memberikan sarana dan prasarana kepada masyarakat yang lokasinya sangat jauh dijangkau dari tempat pelaksanaan program dialog interaktif, pengembangan terhadap program dialog interaktif secara luas dilingkup Kabupaten Bojonegoro sehingga masyarakat dipelosok dapat merasakan kehadiran program tersebut.