Modalitas Irsyad-Gagah dalam Memenangkan Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013
Main Author: | Novitasari, Dian |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/122212/1/SKRIPSI_DIAN_NOVITASARI.pdf http://repository.ub.ac.id/122212/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini fokus pada modalitas pasangan Irsyad-Gagah dalam memenangkan pemilukada Kabupaten Pasuruan tahun 2013. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pasuruan dengan menggunakan jenis penelitian studi kasus. Peneliti menggunakan tiga metode untuk mengumpulkan data penelitian, yaitu metode wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk modalitas yang dimiliki oleh Irsyad-Gagah dalam memenangkan pemilukada Kabupaten Pasuruan tahun 2013 serta untuk mengetahui optimalisasi modalitas yang berpengaruh terhadap kemenangan Irsyad-Gagah. Dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah teori Modal yang digagas oleh Pierre Bourdieu. Teori modal Pierre Bourdieu membagi modal menjadi lima jenis modal diantaranya adalah modal sosial, modal politik, modal ekonomi, modal budaya, dan modal simbolik. Kelima modal tersebut juga dihubungkan dengan keterkaitan antara habitus dan ranah. Habitus adalah produk sejarah dari Irsyad-Gagah dimana dimana latar belakang Irsyad sebagai cicit pendiri ormas NU dan adik wakil gubernur menjadi habitus yang membentuk sampai terjun ke dunia politik dan juga struktur sosial yang berasal dari karir politik yang dimiliki. Ranah berasal dari pemilukada, partai politik, koperasi, dan komunitas. Pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah (Pemilukada) memunculkan figur tokoh muda yang baru pertama kali mencalonkan diri. Irsyad-Gagah diusung oleh partai PKB dan Demokrat mampu mengalahkan kelima pesaingnya, dimana diantara pasangan calon tersebut terdapat pasangan incumbent. PKB dan Demokrat yang merupakan partai mayoritas yang disebut sebagai koalisi gemuk pasangan ini, nyatanya mampu membawa pasangan ini menang telak dalam pemilukada. Modal sosial yang cukup kuat juga menjadi poin penting dalam kesuksesan kemenangan Irsyad-Gagah, modal sosial yang berasal dari jaringan NU, pengusaha, dan kyai pendiri pondok pesantren menguatkan modal sosial pasangan Irsyad-Gagah. Disamping itu juga adanya modal ekonomi yang dijadikan sebagai optimalisasi modal dalam bersaing di pemilukada.