Keterlekatan dalam Tindakan Ekonomi Para Aktor Pada Sektor Agribisnis (Studi Kasus di Desa Pongpongan Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban)
Main Author: | Insani, ShimaRizki |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/122207/1/SHIMA_RIZKI_INSANI_KETERLEKATAN_RELASI_ANTARA_PETANI_DENGAN_TENGKULAK_FIX_NEW.pdf http://repository.ub.ac.id/122207/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah yang sering terjadi pada petani mengenai modal ekonomi dan pemasaran. Masalah ini dialami oleh beberapa kalangan petani, diantaranya petani kecil dan petani penggarap. Dengan adanya permasalahan yang terjadi antara petani kecil dan petani penggarap, menyebabkan munculnya tengkulak, karena tengkulak mempunyai akses pasar yang luas. Selain itu adanya peran aktor lain seperti buruh, pedagang pasar, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang terkait dengan jaringan sosial yang terjadi dalam tindakan ekonomi penjualan hasil panen yang dilakukan petani kepada tengkulak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keterlekatan tindakan ekonomi antara para aktor pada sektor agribisnis, serta untuk menganalisis keterlekatan jaringan sosial yang terjadi diantara para aktor. Penelitian ini menggunakan teori keterlekatan Granovetter sebagai kerangka analisisnya. Pemilihan teori ini dikarenakan adanya ketergantungan hubungan tindakan ekonomi antara para aktor, terutama dalam proses jual beli hasil panen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus deskriptif dan teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dengan menjual hasil panen kepada tengkulak juga menguntungkan petani, walaupun keuntungan yang didapat tidak sebanyak pada saat dipanen sendiri dan dijual sendiri. Tetapi meski demikian, petani kecil dan petani penggarap tetap menggunakan jasa tengkulak untuk menghemat pengeluaran biaya. Pengeluaran biaya tersebut meliputi sewa buruh tani untuk panen. Selain itu petani kecil dan petani penggarap dapat menghemat waktu yang berdampak pada penghasilan mereka seperti yang terjadi di lapang, dengan menggunakan jasa tengkulak petani kecil dan petani penggarap bisa mendapatkan upah dari hasil panennya dalam kurun waktu lebih cepat. Biasanya petani kecil dan petani penggarap membutuhkan waktu sekitar 4 bulan tetapi dengan menggunakan jasa tengkulak mereka bisa mendapatkan upah dalam kurun waktu sekitar 3 bulan. Dengan begitu petani kecil dan petani penggarap merasa diuntungkan dengan adanya tengkulak.