Pendekatan Budaya Dalam Manajemen Krisis (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Krisis Kawasan Pariwisata Mandalika Resort Lombok Oleh Indonesia Tourism Development Corporation)
Main Author: | Megayani, LuhPutuYulia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Lainnya Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/122183/1/Bab_1-5.PDF http://repository.ub.ac.id/122183/2/ABSTRAK.pdf http://repository.ub.ac.id/122183/3/BAB_V_dan_Dafpus.PDF http://repository.ub.ac.id/122183/ |
Daftar Isi:
- Tujuan dari penelitian ini adalah mengeksplorasi pendekatan budaya dalam manajemen krisis di Indonesia. Berangkat dari pernyataan beberapa ahli mengatakan bahwa kajian manajemen krisis sebagian besar didasarkan pada Barat atau Western dan didominasi Amerika. Hal tersebut dikarenakan teori-teori manajemen krisis sebagain besar lari di Western yang berteori tentang manajemen komunikasi. Kajian-kajian terdahulu menggunakan Teori Image Restoration dan Teori Budaya Hofstede untuk mengkaji pendekatan budaya dalam manajemen krisis. Padahal di sisi lain, budaya itu bersifat kontektual. Artinya setiap budaya memiliki karakteristik budayanya yang khusus. Maka, ketika budaya berbeda, praktik komunikasi juga akan berbeda. Karenanya teori yang digunakan untuk mengkajinya seharusnya merupakan teori yang diadaptasi dari perspektif setempat. Indonesia merupakan negara yang karakteristiknya sangat kental dengan agama, spiritualitas dan status sosial serta etnisnya pun memiliki nilai-nilai budaya yang berbeda. Salah satunya Lombok yang merupakan pulau yang ada di Indonesia yang adat dan budayanya setempat masih memegang peranan dominan dalam kehidupan sehari-hari sehingga penting untuk mengetahui bagaimana pendekatan budaya dalam manajemen krisis yang dilakukan oleh perusahaan yang mengalami krisis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara mendalam yang dilakukan terhadap 12 orang informan yang berasal dari perusahaan yang mengalami krisis, pemuka pendapat dan masyarakat setempat. Pemilihan informan telah ditentukkan melalui teknik purposive sampling. Penentuan informan berdasar pada kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu terlibat langsung dalam penanganan krisis, masyarakat setempat yang terkena dampak atas krisis, dan opinion leader desa setempat. Dengan menggunakan pendekatan konstruktivis peneliti menggali pengalaman informan dalam melakukan manajemen krisis yang berbasis pendekatan budaya. Melalui teknik analisis Miles & Hubberman peneliti melakukan analisis data kualitatif sebelum, saat dan setelah melakukan wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah Indonesia Tourism Development Corporation menggunakan pendekatan budaya dalam manajemen krisis yang dilakukan yaitu (1) dengan menjadikan opinion leader sebagai tokoh sentral komunikasi krisis baik kepala desa maupun Tuan Guru; (2) penyelesaian masalah cenderung dilakukan dengan pedait sila dan membangun hubungan dengan opinion leader melalui sowan; (3) perusahaan melakukan tindakan korektif yang berhubungan dengan pemimpin perusahaan, pergantian nama dan restrukturisasi; (4) nilai diam yang mendasari perusahaan merespons pemberitaan di media.