Pengaruh Lama Inkubasi Silase Rumput Odot (Pennisetum Purpureum Cv. Mott) Yang Ditambah Lactobacillus Plantarum Terhadap Kecernaan Dan Produksi Gas Secara In Vitro
Main Author: | Ningrum, Anita Triya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/12213/1/Anita%20Triya%20Ningrum.pdf http://repository.ub.ac.id/12213/ |
Daftar Isi:
- Silase merupakan olahan hasil fermentasi anaerob dari hijauan segar yang disimpan dalam silo, dan proses pembuatannya disebut ensilase dengan tujuan untuk mengawetkan bahan pakan dan memperkecil kehilangan nutrient pada pakan. Prinsipnya yaitu fermentasi oleh mikroba yang menghasilkan banyak asam laktat. Lactobacillus plantarum merupakan salah satu jenis bakteri asam laktat yang memproduksi asam laktat pada kondisi anaerob. Asam laktat yang diproduksi akan menurunkan derajat keasaman pada silase, sehingga bakteri ini dapat mempertahankan kualitas silase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama inkubasi silase rumput odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) yang ditambah Lactobacillus plantarum terhadap kecernaan dan produksi gas secara in vitro. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan evaluasi mengenai pengaruh penambahan Lactobacillus plantraum pada silase odot (pennisetum purpureum cv. Mott) dengan lama waktu inkubasi yang berbeda terhadap Kecernaan, produksi gas secara In Vitro. Materi penelitian adalah cairan rumen, rumput odot (Pennisetum purpureum cv. Mott), molases dan bakteri Lactobacillus plantarum serta seperangkat alat bahan kimia untuk pengukuran kecernaan dan produksi gas secara in vitro. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari empat perlakuan dan tiga kelompok berdasarkan perbedaan waktu pengambilan cairan rumen. Adapun perlakuan dalam penelitian ini yaitu P0: Rumput odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) + Lactobacillus plantarum 0,6% + molases 6% + tanpa waktu inkubasi, P1: Rumput odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) + Lactobacillus plantarum 0,6% + molases 6% + inkubasi selama 7 hari, P2: Rumput odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) + Lactobacillus plantarum 0,6% + molases 6% + inkubasi selama 14 hari, P3: Rumput odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) + Lactobacillus plantarum 0,6% + molases 6% + inkubasi selama 21 hari. Data yang diperoleh dianalisis varian (ANOVA) untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan terhadap peubah yang diamati dari Rancangan Acak Kelompok RAK dan apabila hasil penelitian menunjukakan perbedaan nyata (P<0,05) atau sangat nyata (P<0,01) terhadap perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji jarak Berganda Duncan’s (UJBD) Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan lama waktu inkubasi silase rumput odot menunjukan perbedaan yang tidak nyata (P>0,05) terhadap Kecernaan Bahan Kering (KcBK) dan Kecernaan Bahan Organik (KcBO), perlakuan cenderung tinggi didapatkan pada P3 dengan KcBK tertinggi sebesar 63,38% kemudian disusul oleh P0, P2 dan P1 secara berturut-turut yaitu 62,49%, 61,09% dan 60,87. KcBO cenderung tinggi didapatkan pada P3 yaitu 63,74% dan diikuti oleh P0, P1 dan P2 yaitu sebesar 63,40%, 62,38% dan 61,85%. Pengamatan produksi gas tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) pada inkubasi ke 2, 4, 8, 12, 16, 24, 36 dan memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) pada inkubasi 48 jam. Parameter produksi gas yang diamati yaitu nilai b menunjukan perbedaan yang tidak nyata (P>0,05), P2 memiliki nilai b cenderung tinggi yaitu sebesar 171,36 ml/500 mg BK dan diikuti oleh P3, P1 dan P0 berturut-turut yaitu 171,01 ml/500 mg BK, 170,64 ml/500 mg BK dan 152,80 ml/500 mg BK. Pengamatan pada nilai c tidak menunjukan perbedaan yang nyata (P>0,05), nilai c cenderung tinggi pada P0 yaitu 0,022 ml/jam dan diikuti oleh P3, P1 dan P2 berturut-turut yaitu sebesar 0,019 ml/jam, 0,018 ml/jam dan 0,018 ml/jam. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penambahan molasses 6% dan bakteri Lactobacillus plantarum 0,6% dengan waktu inkubasi yang berbeda dapat mempertahankan kualitas silase rumput odot, namun tidak memberikan pengaruh yang nyata pada nilai kecernaan dan produksi gas