Pengaruh Tingkat Efektivitas Kinerja Penyuluh Pertanian pada Hubungan Tingkat Efektivitas Kinerja Kelompok Tani Pengolahan Produk Terhadap Tingkat Kesejahteraan Sosial Anggota Kelompok
Main Author: | Prahastuty, IkeKristina |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/122103/1/Pengaruh_Tingkat_Efektivitas_Kinerja_Penyuluh_Pertanian_pada.pdf http://repository.ub.ac.id/122103/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini membahas tentang efektivitas kinerja kelompok tani pengolahan produk di Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar. Kelompok tani ini sebagai wadah resmi yang dinaungi oleh Dinas Pertanian, dimana kelompok mendapatkan bantuan pengembangan produk, penerimaan hibah dan pendampingan oleh penyuluh pertanian. Dari hal tersebut, menarik untuk dianalisa bagaimana hubungan penyuluh pertanian, kelompok tani dan kesejahteraan sosial anggotanya. Dalam proses penelitian ini, menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan Korelasi Rank Kendall. Konsep yang digunakan adalah efektivitas kinerja penyuluh, efektivitas kinerja kelompok dan kesejahteraan sosial masyarakat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota kelompok tani pengolahan produk di Kecamatan Kepanjen Kidul, dengan jumlah sampel sebesar 83 orang dipilih melalui cluster sampling. Berdasarkan hasil pengujian Korelasi Rank Kendall pada variabel X dan variabel Y menunjukkan angka signifikasi 0, 001, yang memiliki arti adanya hubungan tingkat efektivitas kinerja kelompok terhadap tingkat kesejahteraan sosial anggota karena angka signifikasi <0,05. Selanjutnya angka korelasi menunjukkan 0,268 yang memiliki arti bahwa variabel X dan variabel Y memiliki hubungan yang rendah atau lemah tapi pasti dan positif. Untuk melihat posisi tingkat efektivitas kinerja penyuluh sebagai variabel Z menggunakan uji korelasi variabel kontrol, dimana menunjukkan angka korelasi 0,488 yang berarti bahwa variabel Z sebagai antecedent suppressor variable karena 0,488 > 0,268. Dengan adanya variabel Z akan menguatkan hubungan antara variabel X dan variabel Y, dari 0,268 menjadi 0,488. Realitas di lapangan menjelaskan saat penyuluh pertanian aktif dalam memberikan sosialisasi, pelatihan dan pemecahan masalah bersama anggota kelompok, maka akan menunjang efektivitas kinerja kelompok binaannya. Dan saat kelompok tani pengolahan produk ini juga mampu berinovasi dalam olahan pangan dan melakukan pemasaran dengan baik, maka dampak selanjutnya akan menambah pemasukan kas kelompok dan meningkatkan kesejahteraan sosial anggotanya.