Pengaruh Tingkat Penggunaan Tepung Ikan Dalam Pembuatan Pakan Suplemen Umb Terhadap Degradabilitas Bk, Bo Serta Sk Pakan Dalam Rumen Secara In Vitro
Main Author: | Ramadlan, Derma Putra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/12208/1/Derma%20Putra%20Ramadlan.pdf http://repository.ub.ac.id/12208/ |
Daftar Isi:
- Kebutuhan pakan ruminansia dapat dipenuhi dengan pakan hijauan (sebagai pakan utama) dan konsentrat (sebagai pakan penguat) untuk berproduksi. Pakan hijauan khususnya di daerah tropis pada umumnya mempunyai kandungan serat kasar tinggi dan kecernaan yang rendah. Pencernaan serat kasar oleh ternak ruminansia hanya bisa dilakukan oleh mikroba dalam rumen dan sebagian kecil diusus besar. Oleh karena itu mikroba dalam rumen harus berkembang biak dengan baik. Urea Molases Blok (UMB) disarankan sebagai suplemen yang menyediakan sumber NH3 dari urea, energi dari molasses, asam amino dari pakan sumber protein nabati atau hewani agar kebutuhan gizi mikroba rumen tecukupi. Pada bahan pembuatan UMB dibutuhkan bahan sumber protein dan asam amino esensial agar dengan mudah terdegradasi dalam rumen.Tepung ikan mengandung protein cukup tinggi yang tahan terhadap degradasi dalam rumen, dan viii mengandung lemak sekitar 10%. Tepung ikan banyak mengandung asam amino esensial dan lemak esensial berupa polyunsaturated fatty acids (PUFA). Asam amino dan PUFA yang terdegradasi dalam rumen akan menghasilkan asam-asam keto. Amonia dan asam-asam keto yang tersedia didalam rumen akan diasimilasikan oleh mikroba rumen untuk membentuk asam amino selnya yang selanjutnya digunakan untuk perkembangbiakan mikroba rumen. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan September 2017 di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat penggunaan tepung ikan dalam pembuatan pakan suplemen UMB terhadap degradabilitas BK, BO serta SK pakan secara in vitro. Materi penelitian adalah bahan penyusun UMB yang terdiri dari tepung ikan dengan proporsi 5%, 10% dan 15%, cairan rumen yang diambil dari sapi PFH berfistula, serta seperangkat alat dan bahan kimia untuk pengukuran kecernaan. Pembuatan UMB dilakukan dengan ditimbang bahan sesuai komposisi UMB yang digunakan, dihomogenkan, ditempatkan pada wadah cetakan dan dipress hingga padat, kemudian dikeringkan selama satu minggu dibawah sinar matahari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kecernaan tahap satu In Vitro Tilley and Terry, (1963) (Lindgren, 1979) dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari empat perlakuan dan tiga kelompok berdasarkan perbedaan waktu pengambilan cairan rumen. rumen. Analisis data yang digunakan adalah analisis ragam, apabila diantara perlakuan menunjukkan perbedaan pengaruh yang nyata atau sangat nyata, maka akan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda ix Duncan. Adapun perlakuan penelitian tersebut adalah P0 (tanpa tepung ikan), P1, P2, dan P3 menggunakan tepung ikan 5%, 10%, dan 15%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan tepung ikan yang berbeda dalam pembuatan pakan suplemen UMB menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05) terhadap DcBK dan DcBO. Pengamatan pada DcSK menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (P>0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa UMB dengan perlakuan P0 tanpa tepung ikan merupakan perlakuan terbaik dengan nilai DcBK 60,96 % dan DcBO 61,99 %. Penggunaan persentase tepung ikan yang semakin banyak pada perlakuan P1, P2, dan P3 dapat menurunkan DcBK dan DcBO serta dapat meningkatkan DcSK. Sehingga dapat disimpulkan tepung ikan adalah suatu bahan pakan dengan kandungan protein yang sebagian sulit terdegradasi dalam rumen secara maksimal serta tepung ikan juga mengandung asam amino esensial yang sebagian mudah terdegradasi dalam rumen.