Keberadaan Pemain Game Perempuan Dalam Permainan Strategi Yang Didominasi Laki-Laki (Studi Fenomenologi Terhadap Motif Female Gamers Dota2 Di Indonesia)

Main Author: Rahmawati, Lydia
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/122025/1/SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/122025/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/122025/
Daftar Isi:
  • Dunia game online adalah dunia hiperealitas dimana di dalamnya terjadi pembentukan identitas diri melalui interaksi yang dilakukan oleh pemain, misalnya chatting, gaming, dan transactioning. Menurut data tahun 2008 bermain game online lebih diminati oleh pelajar/mahasiswa laki-laki dengan angka 85%, sedangkan pelajar/mahasiswi perempuan hanya sebesar 68%. Pada pra-penelitian, peneliti mendapati bahwa game online lebih diminati oleh kaum laki-laki dibandingkan perempuan. Dari 10 warnet di Kota Malang yang sudah peneliti datangi hanya terdapat 5 pemain game perempuan yang memainkan DOTA2 secara reguler. Konstruksi umum gamers, baik laki-laki maupun perempuan adalah sosok penyendiri dan sulit untuk bersosialisasi. Isi permainan DOTA2 yang kebanyakan adalah kekerasan, membuat permainan ini dikonstruksikan sebagai permainan yang tidak ramah bagi perempuan. Female gamers dalam penelitian ini cenderung menganggap DOTA2 sebagai sesuatu yang menghibur. Sebelum memasuki jenis permainan strategi, informan dalam penelitian ini memainkan jenis MMORPG dengan tingkat interaktivitas tinggi dan karakter lucu. Berbeda dengan jenis strategi yang mengharuskan female gamers bersaing dengan pemain yang didominasi oleh laki-laki dengan tingkat kesulitan yang berbeda dengan jenis MMORPG. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi untuk mengetahui motif female gamers di Indonesia memainkan DOTA2. Penelitian ini dilakukan terhadap 5 informan yang tinggal di Indonesia dan secara aktif telah memainkan DOTA2 lebih dari satu tahun. Data dikumpulkan melalui wawancara secara langsung dan secara online. Hasil penelitian mengetahui bahwa motif female gamers di Indonesia memainkan DOTA2 didasari oleh motif kebutuhan hiburan dan motif untuk pembuktian. Female gamers dalam penelitian ini menyukai tantangan. Berbeda dengan konstruksi yang ada sebelumnya bahwa perempuan dianggap lemah dan penakut, melalui permainan ini mereka menunjukkan bahwa female gamers juga mampu bersaing dalam permainan yang membutuhkan kekuatan dan keberanian.