Praktik Sosial Paguyuban Taruna Wisata Dalam Membangun Desa Wisata (Studi Kasus Di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang)
Main Author: | Oktavianto, Reno |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/122015/ |
Daftar Isi:
- Ranupani merupakan desa enlave karena bermukim dikawasan TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru). dimana desa tersebut sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai desa wisata. Namun Pembangunan Desa Ranupani menjadi desa wisata ini mengalami beberapa kendala, Hal ini dikarenakan adanya permasalahan di pemerintahan Kabupaten Lumajang sebagai pihak yang seharusnya memiliki wewenang dalam pembangunan desa wisata tidak melanjutkan proses pembangunan desa wisata tersebut. Kondisi ini akhirnya memunculkan inisiatif dari paguyuban desa setempat yakni Paguyuban Taruna Wisata untuk melanjutkan program desa wisata yang telah dicanangkan oleh pemerintah Kabupaten Lumajang. Penelitian ini menggunakan perspektif dari Anthony Giddens tentang Teori Strukturasi. Giddens merangkum dua pendekatan berbeda menjadi teori strukturasi, Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Fokus penelitian ini adalah Praktik sosial paguyuban dalam membangun kepariwisataan di Desa Ranupani. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak adanya wewenang secara resmi mengakibatkan lemahnya Dominasi dan Legitimasi. Legitimasi yang dimiliki Paguyuban tidak dapat terpenuhi hal ini dikarenakan tidak adanya regulasi yang menguatkan paguyuban terkait pembangunan desa wisata, Hal ini menimbulkan norma atau aturan yang dibuat oleh paguyuban tidak dapat berjalan, karena masyarakat lebih terikat pada peraturan atau norma yang dibuat oleh pemerintahan desa dibandingkan norma yang dibuat oleh paguyuban. Sehingga dapat disimpulkan bahwa proses praktik sosial Desa Wisata Ranupani yang dilakukan oleh Paguyuban Taruna Wisata tidak dapat berjalan.