Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan dengan tujuan, mengetahui makna yang tersembunyi di balik representasi perempuan pada antologi film dokumenter “Pertaruhan (At Stake)” yang diproduksi tahun 2008. Menggunakan konsep teori perempuan dalam film, representasi perempuan, dan konstruksi gender. Penelitian ini merupakan analisis terhadap wacana dominan tentang terbentuknya gambaran perempuan dalam film. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode analisis wacana kritis Michel Foucault. Metode analisis wacana kritis Michel Foucault terbagi menjadi dua fase yaitu, fase arkeologi melihat bagaimana struktur pemaknaan suatu zaman. Fase genealogi melihat bagaimana kekuasaan (power) itu productive atau menghasilkan wacana, pengetahuan, maupun subjektifitas. Melalui analisis arkeologi, dapat diketahui bahwa pada era 2008 film banyak merepresentasikan wacana seksualitas dan diskriminasi tubuh perempuan, seperti hubungan seks bebas, perempuan bayaran, isu keperawanan, dan aborsi. Sedangkan melalui analisis genealogi, bisa diketahui bagaimana hubungan kekuasaan-pengetahuan dalam antologi film dokumenter “Pertaruhan (At Stake)”. Kekuasaan, berada dalam kontrol politik Negara yang ditunjukkan melalui aturan tradisi budaya, agama, dan ideologi yang membuat posisi perempuan dirugikan, sebab dalam peraturan tersebut, perempuan berada di bawah kontrol laki-laki. Selain itu, di dalam film juga ditemukan bahwa tubuh perempuan bisa dibeli dengan uang. Pengetahuan perempuan tentang kekuasaan yang membuat posisi perempuan sebagai pihak yang dirugikan, membuat perempuan melakukan pergerakan dan perjuangan untuk mendapatkan hak atas tubuhnya sendiri. Hasil dari analisis menunjukkan, bahwa penggambaran perempuan dalam antologi film dokumenter “Pertaruhan (At Stake)”, menggunakan perempuan sebagai subjek untuk menunjukkan pergerakan dan perjuangan perempuan dalam memperoleh hak atas tubuhnya sendiri, hal tersebut merupakan dasar munculnya pertentangan terhadap budaya patriarki di Indonesia yang menimbulkan ketidakadilan pada kaum perempuan. Perempuan juga digunakan sebagai objek untuk penyampaian pesan yang malah merugikan perempuan, karena perempuan dalam film ini menjadi pihak yang memperoleh pendiskriminasian terhadap tubuhnya dan perempuan harus mempertaruhkan tubuhnya.