Pengaruh Strong Argument dalam Iklan Politik terhadap Keinginan Memilih Voters pada Pemilu (Studi Elaboration Likelihood Model pada Iklan Partai Gerindra)

Main Author: Prasetya, Okky
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/121945/1/SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/121945/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh strong argument dalam iklan politik televisi Partai Gerindra terhadap keinginan memilih voters pada pemilu.dengan menggunakan teori Elaboration Likelihood Model (ELM). Teori ELM digunakan untuk menjelaskan proses dalam menerima pesan persuasif (Petty & Cacioppo, 1986). Setiap individu memiliki perbedaan dalam tingkat upaya, berpikir mengenai suatu isu, dan mengolah informasi. Hal itulah yang coba dijelaskan oleh rute sentral dan rute periferal yang terdapat di dalam teori ELM (Petty & Cacioppo, 1986). Penelitian ini merupakan studi tentang perilaku pemilih dan komunikasi persuasi, dengan menggunakan metode eksperimen dengan jenis eksperimen laboratorium. Pengambilan data dengan eksperimen Two Group Posttest Only Design. Kuesioner juga digunakan sebagai instrumen pengumpulan data. Sampel yang digunakan adalah 50 orang mahasiswa (pemilih pemula) FISIP Universitas Brawijaya yang dibagi kedalam dua kelompok yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji hipotesis yang digunakan adalah T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa t-hitung > t-table (berbeda signifikan). Hal ini menjelaskan bahwa terdapat pengaruh strong argument dalam iklan politik Partai Gerindra terhadap keinginan memilih voters pada pemilu, dan diartikan bahwa pemrosesan informasi yang dilakukan adalah melalui jalur sentral. Pemrosesan informasi Jalur Sentral memiliki ciri-ciri, yakni kemampuan memproses pesan bersifat sistematik, kecermatan, kritis dan pemikiran yang hati-hati serta penuh pertimbangan terkait unsur-unsur pesan (argumentasi) yang disimpulkan dari pesan, memiliki motivasi tinggi, memikirkan isu yang ada, dan memiliki kemampuan untuk memahami argumen (Petty dan Cacioppo, 1986).