Kualitas Pupuk Organik Berbahan Dasar Feses Sapi dan Daun Pisang Kering yang Difermentasikan dengan Dekomposer Komersial EM4
Main Author: | Fauziah, Evi Ulfatul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/12193/1/Evi%20Ulfatul%20Fauziah.pdf http://repository.ub.ac.id/12193/ |
Daftar Isi:
- Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh masyarakat adalah sampah dan feses ternak yang tidak ditangani. Akibatnya, lingkungan di sekitarnya akan tercemar. Seringkali masyarakat disekitar peternakan mengeluh karena bau menyengat yang berasal dari peternakan. Sementara perkembangan populasi manusia meningkat dari tahun ketahun, sedangkan luas lahan yang dimiliki petani atau peternak di Indonesia sangat sempit, karena itu diperlukan penanganan yang baik agar baunya tidak timbul dan feses sapi tersebut dapat segera digunakan sehingga tidak memenuhi tempat. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 23 Juli – 10 November 2017 di Desa Sumberputih, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Bedali, Lawang pada tanggal 14 Agustus 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas pupuk organik berbahan dasar feses sapi dan daun pisang kering yang difermentasi dengan dekomposer komersial EM4 dan untuk mengetahui takaran penggunaan dekomposer yang baik dalam pembuatan pupuk organik. Manfaat Penelitian ini adalah sebagai bahan informasi tentang kualitas pupuk organik berbahan dasar feses sapi dan daun pisang kering dengan dekomposer EM4. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat tentang pengelolaan feses sapi menjadi pupuk organik dan menggunkan daun pisang kering dengan dekomposer komersial EM4. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan lapang.dan metode deskriptif dengan perlakuan (P0, P1, P2, dan P3) dengan menghomogenkan feses sapi dan daun pisang kering dengan perbandingan 24 kg feses : 1 kg daun pisang kering ditambah dekomposer komersil EM4 sebanyak 0 ml, 25 ml, 50 ml, dan 75 ml. Waktu pengomposan selama 2 minggu serta diulang sebanyak 5 kali. Hasil analisis laboratorium kandungan hara menunjukkan bahwa kotoran sapi yang akan dikomposkan mengandung kadar C-organik 10%, kadar air 60%, N total 0,89, P2O5 total 2,80 dengan pH 9,03. Analisa laboratorium unsur hara kompos menunjukkan kadar C-organik P0 9,20, P1 9,00, P2 9,00, P3 9,00. Kadar N total P0 0,60, P1 0,60, P2 0,61, P3 0,63. Rasio C/N P0 sebesar 15,33, P1 15,00, P2 14,75, P3 14,29. Kadar P2O5 total kompos menunjukkan P0 sebesar 0,79, P1 0,79, P2 0,76, P3 0,74. Penggunaan aktivator EM4 menyebabkan rata-rata suhu kompos yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan suhu kompos kontrol (P0). Hasil perhitungan pH menunjukkan rata-rata pH kompos tertinggi terdapat pada P3 sebesar 7,5%, sedangkan pH terendah terdapat pada P1 sebesar 7,4%. Nilai pH pada P3 cenderung meningkat dibandingkan dengan pH pada P1 dan P2 pH kompos relative meningkat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan EM 4 meningkatkan kandungan hara kompos kotoran sapi yang ditambahkan daun pisang kering yang difermentasikan secara anaerob. Proporsi terbaik yaitu dengan penggunaan feses sapi 24 kg : 1 kg daun pisang kering, 50ml dekomposer EM4 + 200 ml molasses + 750 ml air. Saran dari penenlitian ini adalah disarankan pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi dan daun pisang kering menggunakan dekomposer EM 4 dengan perlakuan 50 ml.