Strategi Bertahan Hidup Masyarakat Terdampak Banjir Dengan Menggunakan Modal Sosial (Studi Kasus Masyarakat Kelurahan Ledok Kulon Dan Ledok Wetan Di Kabupaten Bojonegoro)
Main Author: | Pamungkas, Adi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 1900
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/121923/ |
Daftar Isi:
- Bencana merupakan suatu kejadian yang mengakibatkan kerugian bagi manusia, baik kerugian material maupun imaterial. Oleh karena itu, butuh pengetahuan dan usaha yang lebih komplek lagi agar manusia mampu beradaptasi dalam mengahadapi bencana. Salah satu bencana yang paling umum di Indonesia adalah bencana banjir. Salah satu daerah terdampak banjir setiap tahunnya adalah di Kelurahan Ledok Kulon dan Ledok wetan, Kabupaten Bojonegoro. Masyarakat di daerah terdampak harus memanfaatkan modal sosialnya sebagai strategi bertahan hidup dalam menghadapi ancaman bencana dari Sungai Bengawan Solo. Teori modal sosial dari Putnam menjadi pisau analisis yang akan mengupas mengenai strategi bertahan hidup dari masyarakat terdampak banjir. Modal sosial ini terdiri dari kepercayaan, jaringan sosial, dan norma sosial yang pada akhirnya akan membentuk suatu resiprositas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua masyarakat di daerah terdampak sudah memanfaatkan modal sosial dalam bertahan hidup menghadapi banjir. Dalam prakteknya, masyarakat di Kelurahan Ledok Wetan mampu untuk lebih memanfaatkan modal sosialnya sebagai strategi bertahan hidup dengan maksimal dan efektif. Sehingga dalam proses strategi bertahan hidup untuk keduanya juga berbeda. Masyarakat di Kelurahan Ledok Kulon terkesan bersikap individualistis ketika menghadapi banjir, sehingga aspek modal sosial yang nampak hanya beberapa saja. Sedangkan untuk masyarakat di Kelurahan Ledok Wetan yang mampu memanfaatkan modal sosialnya dengan maksimal mampu membentuk masyarakat yang tanggap terhadap banjir, tidak hanya secara individual melainkan juga secara komunal.