Kegiatan Spirit Happy Morning Sebagai Bentuk Implementasi Budaya Perusahaan (Studi Etnografi Pola Komunikasi Pada Pt. Bank Mandiri (Persero) Tbk, Bill Processing Center Surabaya)

Main Author: Nugraha, FeriansyahOkta
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/121911/
Daftar Isi:
  • Bills Processing Center (BPC) Surabaya merupakan sebuah unit kerja milik Bank Mandiri yang sangat kental dengan implementasi budaya perusahaannya (TIPCE). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan perilaku komunikasi yang khas melalui pola komunikasi yang terbentuk dalam BPC melalui kegiatan Spirit Happy Morning. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode etnografi komunikasi. Metode ini membantu bagaimana bahasa, komunikasi dan budaya saling bekerjasama untuk menghasilkan perilaku yang khas. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi partisipan dan wawancara mendalam. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis data etnografi. Hasil dari penelitian ini, BPC Surabaya memiliki kekhasan dalam perilaku komunikasinya melalui kegiatan-kegiatan yang ada didalamnya, salah satunya ialah Spirit Happy Morning (SHM). Kekhasan tersebut diantaranya nampak dengan adanya penggunaan bahasa ketika mereka melakukan kegiatan SHM yang tidak menggunakan bahasa Indonesia saja, namun juga menggunakan bahasa Jowo Suroboyoan dan panggilan unik khas milik karyawan yang hanya dimengerti dalam lingkup unit kerja tersebut. Terdapat peristiwa komunikasi dalam kegiatan Spirit Happy Morning yang menjadi ciri khas perilaku komunikasi dari BPC Surabaya, yaitu salam sapaan pagi & doa bersama, pembacaan daily productiviity, nyanyi bersama & performance kelompok 1:4, sharing informasi dan ada juga grapevine (desas-desus). Komponen komunikasi yang membentuk peristiwa komunikasi dalam SHM terdiri dari Genre, Topik, Tujuan & Fungsi, Setting, key, bentuk pesan yang digunakan adalah pesan verbal dan pesan non verbal. Isi pesan dan urutan tindakan yang digunakan tergantung situasi atau atau pesan apa yang dibutuhkan. Kaidah interaksi misalnya menciptakan suasana yang serius tapi santai, semua karyawan bisa dengan bebas menyampaikan informasi kepada siapapun, dan tidak ada gap diantara karyawan. Norma interpretasi, misalnya setiap karyawan harus memahami maksud kalimat yang disampaikan dalam forum, entah itu candaan atau momen serius agar tidak terjadi sebuah kesalahpahaman. Ada pula kategori komunikasi yang nampak dominan didalamnya yaitu Ways of Speaking, Ideal of The Fluent Speaker, Speech Situation dan The Function of Speech in The Community. Dengan demikian, hasil hubungan antar komponen komunikasi tersebut didapatkan dua pola komunikasi, yaitu pola komunikasi berdasarkan perbedaan usia dan berdasarkan peran.