Perilaku Pemilih Narapidana Wanita Pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A Malang)

Main Author: Rifqi, Mohammad
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/121838/1/Skirpsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/121838/2/Lembar_Pengesahan.pdf
http://repository.ub.ac.id/121838/
Daftar Isi:
  • Narapidana Wanita sebagaimana narapidana lainnya merupakan segolongan pemilih yang memiliki aspek kekhususan dalam pelaksanaan Pemilihan Umum karena menjadi pihak yang menjalani hukuman kehilangan sebagian kemerdekaannya di dalam Lembaga Pemasyarakatan. Pelaksanaan Pemilu Presiden dengan nuansa perolehan ketat tergambarkan di dalam Lembaga Pemasyarakatan sebagaimana yang biasa ditemui di tempat lain, padahal para narapidana merupakan pihak yang jauh dari hiruk pikuk kontestasi pemilu yang berlangsung ketat dan penuh persaingan. Pasangan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang memperoleh suara sah 149 sementara pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang memperoleh suara sah 147, menggambarakan bagaimana ketatnya perolehan suara di dalam Lembaga Pemasyarakatan. Aspekaspek apakah yang mempengaruhi pilihan narapidana yang kemudian menjadi kajian untuk melakukan penelitian perilaku pemilih mereka. Untuk itu penulis menganalisis masalah inidenganmodel psikologis, model sosiologis, dan model pilihan rasional untuk mengetahui aspek yang berpengaruh signifikan pada pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2014. Metode yang penulis gunakan meliputi penyebaran angket terhadap responden (narapidana) observasi kondisi di lapangan, wawancara dengan narasumber, dokumentasi kegiatan, dan literatur literatur lainnya sebagai data pendukung.Hasil penelitian didapatkan bahwaaspek psikologi berupa orientasi kandidat yakni tingkat pendidikan calon dan prestasi ketika menjabat dalam posisi tertentu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap narapidana, sementara orientasi isu berupa ketercukupan informasi juga mempunyai pengaruh yang signifikan. Aspek sosiologis tidak mempunyai aspek yang signifikan terhadap pemilih, sementara itu aspek pilihan rasional berupa kondisi pemerintahan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pemilih.