Strategi Pemerintah Uzbekistan Dalam Mempertahankan Hydro-Hegemony Di Sungai Amu Darya Tahun 2008-2014
Main Author: | Hermawan, MiftahulFaqih |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/121827/1/Skripsi_Isi.pdf http://repository.ub.ac.id/121827/1/HALAMAN_PERSETUJUAN_DLL.pdf http://repository.ub.ac.id/121827/2/Daftar_Pustaka_Fix.pdf http://repository.ub.ac.id/121827/ |
Daftar Isi:
- Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis serta memahami peran dari power negara dalam transboundary water relations, memberikan analisis mendalam terhadap dinamika hubungan antar negara di Sungai Amu Darya pada periode 1991-2011. Mengambil fokus penelitian pada kebijakan Re-building the Rogun Dam sebagai ancaman bagi Uzbekistan, Uzbekistan yang secara geografis memiliki keterbatasan terhadap kapasitas penguasaan air telah memiliki status quo melalui Soviet legacy dan Almaty Agreement 1992 yang merepresentasikan bentuk dari sebuah hydro-hegemony. Data yang disajikan pada penelitian ini mengindentifikasikan beberapa negara pada DAS Amu Darya terhubung dalam perlombaan penguasaan air. Pada era Soviet peningkatan kapasitas eksploitasi air oleh upstream states dikategorikan sebagai upaya integrasi dewasa ini tindakan tersebut dilihat sebagai sebuah ancaman. Hipotesis pada penelitian ini adalah adanya korelasi antara konsep power, hegemony dalam hydro-hegemony theory dalam dinamika tersebut. Hydro-hegemony Uzbekistan terancam oleh Tajikistan melalui kebijakan pembangunan kembali Rogun untuk meningkatkan kapasitas eksploitasi di Amu Darya. Hasil penelitian menunjukan Uzbekistan berhasil mempertahankan hydro-hegemony yang dimiliki dengan menggunakan material power dan economic power sebagai strategi utama.