Proses Kaderisasi Partai Gerindra Di Kota Malang

Main Author: Setiawan, TriWahyuBudi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/121655/1/Tri_Wahyu_new_%28_proses_kaderisasi_partai_gerindra_kota_malang_%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/121655/
Daftar Isi:
  • Sukses atau tidaknya sebuah partai politik dapat diukur dari kesuksesannya dalam proses kaderisasi yang dikembangkannya. Wujud dari keberlanjutan partai politik adalah munculnya kader-kader yang memiliki kapabilitas dan komitmen terhadap dinamika partai politik untuk masa depan. Partai Gerindra dapat dikatakan baru dalam perpolitikan Indonesia dan Kota Malang khususnya, akan tetapi Partai Gerindra sudah mampu mewujudkan kader-kader yang memiliki kapabilitas dan komitmen, Hal itu ditunjukan dari hasil Pemilihan umum yang berlangsung pada tahun 2014 lalu. Maka dari itu penilitian ini fokus pada Proses Kaderisasi Partai Gerindra di Kota Malang. Dalam penelitian ini menggunakan Metode Penelitian kualitatif deskriptif teori Rekruitmen Liliy Romli dan konsep kaderisasi Jaka Triwidaryanta. Terdapat dua rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Pertama, Bagaimana manajemen pelatihan dalam proses kaderisasi Partai Gerindra di Kota Malang?. Kedua, apakah faktor penghambat dan pendukung dalam kaderisasi Partai Gerindra di Kota Malang?. Adapun hasil dari penelitian ini adalah pertama, Proses Rekruitmen yang dilakukan oleh DPC Partai Gerindra bersifat terbuka baik dalam merekrut anggota partai ataupun jabatan publik. Kedua, konsep kaderisasi Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Kota Malang lebih mengandalkan Pendidikan Politik secara informal untuk menumbuhkan suasana kekeluargaan yang dapat memberikan kenyamanan dalam pemberian materi dan pembahasan isu terkini, Susana tersebut diperlukan karena mayoritas anggota DPC partai Gerindra Kota Malang berlatar belakang pekerjaan swasta dan pendidikan yang rata-rata lulusan sekolah menengah atas. Peneliti juga merekomendasikan bahwasannya perlu dipikirkan bersama format kurikulum pendidikan dan pelatihan Kader yang rekonstruktif dan progresif. Belakangan ini memang sudah dimulai upaya ke arah kaderisasi yang berorientasi pada karya dan aksi sosial dalam level general, berupa penumbuhan dan stimulasi etos intelektual dan sosial meskipun belum secara maksimal.