Pola-pola komunikasi komunitas warung kopi ngosek (studi etnografi komunikasi pada pelayan dan pelanggan warung kopi ngosek kabupaten Tulungagung)
Daftar Isi:
- Fenomena keberadaan warung kopi sebagai tempat orang-orang berkumpul dan berinteraksi, telah terjadi diberbagai Negara sejak puluhan tahun silam. Di Indonesia sendiri, esensi warung kopi sebagai tempat berkumpul dan berinteraksi tetap terjaga. Warung kopi di Indonesia terbagi menjadi dua jenis yakni warung kopi modern dan warung tradisional, sehingga warung kopi mempunyai pola interaksi yang berbeda satu sama lain. Salah satu warung kopi yang memiliki interaksi khas dan unik antara pelayan dan pelanggan tersebut adalah warung kopi ngosek di Kabupaten Tulungagung. Pola interaksi antara pelayan dan pelanggan di warung kopi ngosek inilah yang dikaji peneliti. Adapun pola interaksi yang dimaksud adalah bagaimana pola-pola komunikasi khas dan unik antara pelayan dan pelanggan di warung kopi ngosek terbentuk. Penelitian ini menggunakan metodelogi kualitatif deskriptif dengan metode etnografi komunikasi. Metode ini membantu bagaimana bahasa, komunikasi dan kebudayaan saling bekerja sama untuk menghasilkan perilaku yang khas. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling, sedangkan teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi partisipan, wawancara mendalam dan analisis dokumen. Dari hasil penelitian memperlihatkan, pola komunikasi antara pelayan dan pelanggan menggunakan bahasa jawa dengan tingkat tutur ngoko untuk menunjukan kesetaraan, sehingga bahasa yang digunakan cenderung vulgar dan lugas. Ketika melakukan interaksi pelayan juga memberikan kode-kode nonverbal seperti, gaya berbusana pelayan, sentuhan fisik yang dilakukan kepada pelanggan, proksemis yang cenderung intim, dan penampilan fisik yang semuanya adalah perempuan. Kedua pola interaksi itu, secara eksplisit menunjukan keaktifan pelayan. Keaktifan pelayan dalam melakukan interaksi itu membuat pelanggan warung kopi ngosek menjadi loyal. Keaktifan pelayan dipengaruhi kondisi-kondisi seperti, status perkawinan, tingkat pendidikan, dan frekuensi kunjungan pelanggan. Dengan demikian. Pola komunikasi khas dan unik yang terjdi di warung kopi ngosek dapat dikemukakan menjadi pola komunikasi antara pelayan dengan pelanggan lama dan pola komunikasi antara pelayan dengan pelanggan baru.