Anthropocentrism In Jurassic World Movie
Main Author: | Anggraini, Marcelina Putri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/1216/1/Marcelina%20Putri%20Anggraini.pdf http://repository.ub.ac.id/1216/ |
Daftar Isi:
- Anthropocentrism adalah satu dari tiga pendekatan mendasar terhadap etika lingkungan. Dalam filsafat, antroposentrisme dapat merujuk pada sudut pandang bahwa manusia adalah satu-satunya, atau primer, pemegang kedudukan moral. Film Jurassic World bercerita tentang taman hiburan modern tempat dinosaurus kloning dikembangbiakkan.Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian tentang antroposentrisme yang tercermin pada tindakan manusia di film Jurassic World. Dalam penelitian ini, peneliti akan menjawab permasalahan penelitian, tentang bagaimana tindakan manusia mencerminkan antroposentrisme dalam film Jurassic World. Penelitian ini menggunakan pendekatan ecocriticism, studi film dan sinematografi sebagai metode untuk menganalisis sudut pandang antroposentrisme yang mencerminkan tindakan manusia dalam film Jurassic World. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan manusia yang mencerminkan perspektif antroposentrisme dalam film Jurassic World adalah; (1) eksploitasi manusia terhadap hewan sebagai objek untuk hiburan, dikarenakan manusia melihat hewan sebagai alat untuk mendapatkan uang. (2) penggunaan teknologi yang menentang alam, dimana manusia memanfaatkan teknologi untuk mengeksploitasi hewan. Kesimpulannya, perspektif antroposentrisme menyebabkan dampak buruk bagi kehidupan makhluk hidup yang lain. Manusia cenderung mengeksploitasi alam untuk memenuhi kebutuhan mereka tanpa memperdulikan keadaan alam itu sendiri. Kenyataannya, manusia tidak bisa hidup tanpa alam, karena alam menyediakan element penting yang dibutuhkan manusia untuk bertahan hidup. Namun, manusia tidak menyadari hal itu dikarenakan pola pikir mereka yang beranggapan bahwa manusia adalah pusat dari alam semesta.