Daftar Isi:
  • Film Java Heat merupakan film Hollywood karya Sutradara Amerika yang yang bersetting penuh di kota Yogyakarta dan dalamnya banyak mengangkat tentang budaya Jawa. Penelitian ini memiliki fokus terhadap penggambaran budaya Jawa dalam film Java Heat serta rumusan masalah bagaimana representasi budaya Jawa di dalam film Java Heat . Analisis semiotika Roland Barthes dengan konsep denotatif-konotatif-mitos sebagai metode penelitan untuk membedah dan mengurai sistem tanda yang bekerja. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggambaran budaya Jawa dalam bentuk fisik dan non fisik, meliputi: tokoh Sultan, Puteri Sultan, Abdi Dalem, setting Candi Borobudur, Lorong Bawah Tanah Taman Sari, tembok Benteng Keraton,desain interior rumah, bahasa Jawa, kesenian Wayang, Gamelan, tari M erak, lambang Keraton, dan nilai-nilai yang dianut masyarakat Jawa. Ideologi Whiteness masuk dalam film ini dengan mengusung ras kulit putih sebagai Raja di Jawa. Konsep modernisasi juga nampak pada aspek fashion dan penggunaan senjata. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam film Java Heat terdapat beberapa unsur kebudayaan Jawa yang di representasikan dengan baik, namun beberapa adegan dalam film terdapat misrepresentasi yang dapat berdampak pengkaburan tentang makna sebenarnya. Pembuatan film dengan latar belakang budaya dalam alur ceritanya harus memiliki riset yang baik karena AMILY: "Times New Roman","serif"; LETTER-SPACING: -0.05pt; FONT-SIZE: 12pt; mso-fareast-font-f kesesuaian baik dari segi sejarah, bentuk, dan nilai tentunya menjadi sebuah hal yang harus sangat diperhatikan.