Dinamika Komunikasi Interpersonal Pasangan Suami Istri Buruh Konveksi Di Tulungagung

Main Author: Hidayah, AnnisaNuril
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 1900
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/121532/1/Annisa_Nuril_Hidayah_-_105120207111048.pdf
http://repository.ub.ac.id/121532/
Daftar Isi:
  • Buruh konveksi merupakan salah satu pekerjaan yang banyak dilakukan oleh masyarakat Tulungagung. Hal yang terjadi banyak pasangan suami istri yang memiliki latar belakang pekerjaan yang sama yaitu sesama buruh. Perceraian yang banyak terjadi di Tulungagung dengan sebagian besar dialami oeh buruh migran, ternyata justru tidak terjadi pada pasangan buruh konveksi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pasangan buruh konveksi yang memiliki usia pernikahan puluhan tahun. Padahal waktu yang mereka gunakan untuk berkomunikasi terbatas dengan jam kerja berlebih yang mereka jalani. Sebagai sebuah hubungan interpersonal, tentunya terdapat berbagai dinamika yang terjadi dalam kehidupan rumah tangga mereka. Dinamika komunikasi interpersonal yang terjadi pada pasangan buruh konveksi sehingga dapat menghasilkan pernikahan yang harmonis di tengah keterbatasan waktu berkomunikasi menjadi hal menarik untuk diteliti. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara mendalam dan observasi. Analisis data yang dilakukan adalah dengan menggunakan Filling System. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah dinamika komunikasi interpersonal yang terjadi pada pasangan buruh konveksi adalah terkait dengan pembagian peran, manajeman konflik, dan relationship maintenance. Pada pembagian peran ditemukan pola pembagian peran berupa balanced split pattern dan unbalanced split pattern. Kemudian pada pembagian peran ini terbentuk dua pola komunikasi sesuai dengan jenis pernikahan mereka. Dua pasang informan memiliki bentuk pernikahan mandiri yang merupakan bentuk dari keluarga pluralistis. Sedangkan satu pasangan informan masuk dalam tipe pernikahan konvensional yang merupakan bentuk dari keluarga protektif. Dalam hal konflik, ditemukan bahwa konflik bersumber dari masalah pengaturan keuangan, cara mengasuh anak, dan kurangnya afeksi dari pasangan. Untuk mengelola konflik tersebut, dilakukan komunikasi, mendengarkan secara aktif, avoidance dan diam. Di samping itu, ketiga pasangan buruh konveksi menggunakan face to face communication sebagai cara dalam relationship maintenance. Bentuk dari face to face communication yang dilakukan berupa small talk dan komunikasi fatik. Komunikasi fatik yang terjadi berupa fatik ritual couple time, fatik komunikasi, dan fatik simbolik/idiosyncratic.