Hubungan Antara Tingkat Pengiriman Remitansi Terhadap Tingkat Konsumsi Keluarga Tki Kelurahan Bangunsari Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun
Main Author: | Oktaviani, PutriSilvia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/121519/ |
Daftar Isi:
- Lapangan pekerjaan yang tidak memadai di tempat asal, membuat beberapa individu mencari pekerjaan di luar negeri, salah satunya menjadi TKI. Dari hasil bekerja menjadi TKI, pendapatan yang diperoleh dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuahan hidup. Remitansi yang merupakan hasil dari pendapatan TKI yang dikirim oleh TKI, digunakan oleh keluarga salah satunya konsumsi. Baik itu konsumsi makanan, barang dan yang lainnya. Peneliti tertarik untuk meneliti tentang bagaimana hubungan Tingkat pengiriman remitansi terhadap tingkat konsumsi keluarga TKI. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Populasi penelitian ini adalah keluarga TKI dari tahun 2010-2013. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling insidental. Responden dalam penelitian ini sebanyak 61 responden . Penelitian ini mengunakan konsep remitansi Han de Arjaan yaitu tentang jenis pekerjaan, pendapatan, jumlah remitansi, serta frekuensi pengiriman remitansi. Dari konsep tersebut didapatkan hasil pekerjaan TKI terbanyak adalah asisten rumah tangga sebanyak 69%, pendapatan TKI 66% sebanyak lebih dari Rp.5.000.001,-. Lama TKI bekerja 56% lebih dari 3 tahun, frekuensi pengiriman 75% sebulan sekali. Dan konsep konsumsi dari Keynes dimana meliputi pendapatan, pengeluaran untuk konsumsi barang, pendidikan, intensitas belanja. Dari konsep Keynes tersebut hasil tertinggi yang didapatkan yaitu jumlah remitansi dan penghasilan keluarga 69% lebih dari Rp 2.000.001,-, untuk konsumsi pangan 79% lebih dari Rp.50.001,-, pengeluaran 1 bulan sebanyak 72% sebanyak Rp 1.500.001,-biaya sekolah perbulan 66% lebih dari Rp 400.001,-, biaya bahan bakar 72% lebih dari Rp 200.001,-. Dari hasil Crosstab mengunakan SPSS dapat dilihat bahwa sebanyak 35 dari 61 responden atau 57,4 % yang mendapatkan atau memiliki remitansi yang tinggi memiliki pengaruh terhadap konsumsi yang dilakukan. Sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat pengiriman remitansi yang tinggi, konsumsi yang dilakukan oleh keluarga TKI juga cenderung tinggi. Hal ini disebabkan dengan adanya penambahan pendapatan dari remitansi dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kebutuhan tersebut seperti kebutuhan sehari-hari, makan, kepemilikan barang, serta pendidikan. Remitansi dapat memenuhi kebutuhan yang tadinya hanya diperoleh seperlunya menjadi dapat dipenuhi bahkan bisa lebih. Pendapatan yang diperoleh keluarga yang meningkat juga mempengaruhi konsumsi yang dilakukan.