Ketimpangan Gender Antara Buruh Perempuan Dan Laki-Laki Di Perkebunan Apel Dusun Arjosari Desa Andonosari Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan
Main Author: | Krisnawati, EkaWahyu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/121502/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilatar belakangi oleh ketimpangan gender antara buruh perempuan dan laki-laki di perkebunan apel Dusun Arjosari Desa Andonosari Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini berusaha menjelaskan dan mendiskripsikan ketimpangan gender yang dialami buruh perempuan dalam perkebunan apel dengan menggali secara dalam ketimpangan-ketimpangan yang dialami buruh perempuan seperti marginalisasi, subordinasi, stereotip kekerasan (violence) dan beban kerja lebih panjang dan lebih banyak (double burden) daripada laki-laki. Analisis dalam penelitian ini menggunakan teori dominasi maskulin oleh Pierre Bourdieu yang menjelaskan tentang habitus, modal dan ranah, ranah dalam penelitian ini adalah perkebunan apel. Metode penelitian yang digunakan adalah fenomenologi, Informan yang dipilih disesuaikan dengan kebutuhan data dan kedalaman informasi saat penelitian berlangsung. Analisis data menggunakan horisonalisation dengan mencari kedalaman suatu makna dari para informan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dominasi maskulin yang dialami buruh perempuan di perkebunan apel di Dusun Arjosari masih terpengaruh dengan budaya patriaki dan sudah menjadi turun-temurun, buruh perempuan menerima ketimpangan-ketimpangan yang terjadi dari sektor domestik dan sektor publik. Dominisi maskulin terjadi karena adanya habitus yang sudah lama terbentuk. Dan di dalamnya terdapat modal-modal yang mempengaruhi terbentuknya habitus yaitu modal ekonomi berupa pendapatan yang diperoleh buruh, modal sosial berupa jaringan yang terjalin antara buruh perempuan dan laki-laki, modal budaya berupa tingkat pendidikan dan modal simbolik berupa laki-laki sebagai kepala keluarga. Habitus dan modal-modal tersebut terjadi dalam suatu ranah yaitu perkebunan apel, yang merupakan arena pertarungan dalam memperebutkan modal. Sehinga membentuk praktik sosial yang disebut dengan dominasi maskulin.