Konstruksi Sosial Atas Sikap Dan Cara Hidup Bertoleransi Antar Umat Beragama (Studi Fenomenologi Tentang Konstruksi Sosial Atas Sikap Dan Cara Hidup Bertoleransi Antar Umat Beragama Pada Masyarakat Du
Main Author: | Orlando, HenrikusVarian |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/121475/1/REVISI_SEMANGAT%21%21%21%21BISMILLAH_SKRIPSI_FULL_SIDANG_SUKSES_YA_ALLAH.pdf http://repository.ub.ac.id/121475/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini membahas mengenai proses konstruksi sosial atas sikap dan cara hidup bertoleransi antar umat beragama pada masyarakat Dusun Puhsarang. Sikap dan cara hidup bertoleransi antar umat beragama ini dikonstruksi secara sosial oleh masyarakat Dusun Puhsarang dengan tujuan untuk menunjang kehidupan sosial mereka dan melanggengkan realitas sosial dalam bentuk kemampuan masyarakat Dusun Puhsarang untuk hidup berdampingan di Dusun Pusharang yang multiagama. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan berjalannya proses konstruksi sosial atas sikap dan cara hidup bertoleransi antar umat beragama yang ada di Dusun Puhsarang. Fokus penelitian ini terletak pada berlangsungnya proses konstruksi sosial atas sikap dan cara hidup bertoleransi antar umat beragama pada masyarakat Dusun Puhsarang. Analisis pada penelitian ini menggunakan kajian teori konstruksi sosial dari Peter L. Berger. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses konstruksi sosial atas sikap dan cara hidup bertoleransi antar umat beragama yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Puhsarang tidak terlepas dari: Pertama, penanaman sisi subyektif keagamaan, penanaman paham pluralisme serta penanaman sikap dan cara hidup bertoleransi antar umat beragama. Kedua, penerapan paham pluralisme, penerapan sikap dan cara hidup bertoleransi antar umat beragama, serta pengakuan identitas keberagaman agama. Ketiga, nilai Budaya Jawa, pengalaman masa lalu atas ketegangan dan pertentangan sosial dan nilai agama yang mengajarkan toleransi. Sehingga dengan adanya proses konstruksi sosial ini, realitas sosial dalam bentuk kemampuan masyarakat Dusun Puhsarang untuk hidup berdampingan di sebuah lingkungan sosial yang multiagama masih bisa ditemukan hingga saat ini.