Hubungan Antara Tingkat Kemiskinan dengan Sikap Orang Tua dalam Pernikahan Anak Usia Dini di Desa Ranupakis Kabupaten Lumajang

Main Author: Mala, ZulchulaifahNiarSandra
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/121440/1/Skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/121440/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini membahas tentang kemiskinan dan sikap orang tua dalam pernikahan anak usia dini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan hubungan antara tingkat kemiskinan yang dialami masyarakat desa Ranupakis dan sikap orang tua dalam pernikahan anak usia dini pada masyarakat desa Ranupakis. Teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kemiskinan dari J Scott (1990) dan Zastrow (2003) pada variabel X, sikap menggunakan teori dari Thrustone (2007) pada variabel Y dan pola pikir tradisional menggunakan teori dari Soekanto (2012) pada variabel Z menjadi relevan untuk melihat bagaimana hubungan tingkat kemiskinan terhadap sikap orang tua dalam pernikahan anak usia dini yang juga dipengaruhi oleh pola pikir orang tua yang tradisional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik analisa data korelasi Rank Kendall. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi rank kendall (0,350) ≥ 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima dan menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan antara kedua variabel tersebut dimana kedua variabel tersebut bersifat searah. Sedangkan keberadaan variabel ke tiga (Z) berperan sebagai variabel tambahan atau extraneous variable karena xy.z (0,017) bernilai lemah dan nilai korelasi xy (0,350) bernilai kuat. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan membuat anggota keluarga memiliki keterbatasan pengetahuan, pemahaman mengenai pernikahan sehingga mempengaruhi sikap orang tua untuk segera menikahkan anak di usia dini, namun pernikahan dini juga adanya pola pikir orang tua yang masih tradisional seperti menganggap banyak anak banyak rezeki dan mempercayai tradisi yang sudah ada merupakan keputusan yang baik bagi masa depan anak yaitu menikah di usia dini tanpa memikirkan dampak negatif anak, pendidikan dan kesehatan anak.