Carding dan Mahasiswa (Studi Kasus Tentang Fenomena Carding di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang)

Main Author: Nugroho, SeptianAdri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/121412/1/SKRIPSI_-_Septian_Adri_Nugroho_0710010048.pdf
http://repository.ub.ac.id/121412/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini membahas tentang pola jaringan sosial mahasiswa pelaku carding di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang. Para carder tersebut bekerja sama dalam melakukan carding yang kemudian membentuk modal sosial diantara mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui modal sosial yang ada pada para carder, serta untuk mengetahui pola jaringan sosial mahasiswa sebagai pelaku carding. Penelitian ini menggunakan teori modal sosial dari Robert D. Putnam yang terbagi menjadi 3 unsur, yaitu norma, kepercayaan dan jaringan. Teori tersebut akan menjelaskan norma, kepercayaan dan jaringan yang ada pada para carder yang kemudian membentuk sebuah pola jaringan sosial. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Peneliti menganalisis hasil wawancara langsung dengan subjek penelitian. Pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Penelitian ini mengambil empat narasumber penelitian. Hasil penelitian ini mengungkap 3 unsur modal sosial yang ada pada para carder. Norma yang ada pada para carder ini berbentuk sebuah kerjasama dari para carder dalam melakukan aktifitas carding. Bentuk dari kerjasama tersebut berupa saling tukar-menukar informasi tentang teknis tindakan carding. Kepercayaan yang ada pada para carder ini berbentuk sikap saling melindungi identitas masing-masing sebagai seorang carder. Selain itu, bentuk kepercayaan yang terlihat adalah tentang penggunaan koneksi “orang dalam” untuk mengambil barang hasil carding. Jaringan yang terbentuk pada para carder ini terlihat dari alur informasi yang beredar. Alur informasi tersebut kemudian membentuk sebuah hierarki yang menempatkan carder pada kedudukan masing-masing sesuai dengan kapasitasnya.