Diskriminasi dan Etika Subsistensi Orang dengan HIV/AIDS (ODHA)

Main Author: Narita, RindahAyu
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/121375/1/Rindah_Ayu_Narita_105120101111018.pdf
http://repository.ub.ac.id/121375/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi oleh stigma dan diskriminasi yang dilakukan oleh masyarakat terhadap ODHA. Stigma dan diskriminasi terhadap ODHA ini terjadi di berbagai lingkungan, antara lain lingkungan keluarga, sosial, dan pekerjaannya. Namun, dalam penelitian ini hanya menekankan pada stigma dan diskriminasi di lingkungan pekerjaan karena berdasarkan UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Ketika ODHA telah mendapatkan stigma dan diskriminasi tersebut, ODHA harus berimprovisasi untuk tetap dapat mempertahankan kehidupan dan memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan menggunakan etika subsistensi. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana proses terjadinya diskriminasi ODHA dalam pekerjaannya, serta menganalisis bagaimana penggunaan etika subsistensi sebagai strategi ekonomi untuk mempertahankan hidup dan memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Penelitian ini menggunakan teori habitus dari Pierre Bourdieu dan teori Etika Subsistensi dari James C. Scott sebagai kerangka analisisnya. Penggunaan dua teori ini dikarenakan pemilihan etika subsistensi ini ditentukan dengan mempertimbangkan modal-modal yang dimiliki oleh ODHA, seperti modal ekonomi (penghasilan), modal budaya (pengetahuan), modal sosial (jaringan), dan modal simbolik (kehormatan sosial dan prestise). Modal-modal itu digunakan ODHA untuk berimprovisasi dan berstrategi setelah mendapatkan stigma dan diskriminasi dari masyarakat dengan tujuan agar mereka tetap dapat mempertahankan hidup dan memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Modal-modal yang digunakan tersebut pun dapat menentukan persepsi, apresiasi, dan aksi sehingga menciptakan habitus. Proses inilah yang dapat menentukan pemilihan etika subsistensi oleh ODHA. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumen, dan wawancara dengan enam informan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa stigma yang didapatkan oleh ODHA adalah stigma berbahaya, lemah, dan buruk, sedangkan diskriminasi yang didapatkan ODHA adalah dipecat dari pekerjaannya. Ketika ODHA telah dipecat dari pekerjaannya, penghasilan ODHA pun berkurang bahkan ada yang belum mempunyai penghasilan lagi karena belum mendapatkan pekerjaan. Maka dari itu, untuk mempertahankan hidup dan memenuhi kebutuhan sehari-hari, ODHA melakukan penghematan pengeluaran untuk makan dan memaksimalkan kemampuannya untuk mendapatkan penghasilan sendiri tanpa harus bergantung kepada orang lain. Selain itu, ODHA juga memaksimalkan jaringannya dengan cara meminta bantuan kepada keluarga, teman, dan juga pemerintah.