Perbandingan Budaya Politik Indonesia-Jepang Dalam Membangun Nilai-Nilai Antikorupsi
Main Author: | Nurwijayati, PutriPadmi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/121357/1/SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/121357/1/HUBUNGAN_ANTARA_CAREER_CAPITAL_DAN_WORK-LIFE_BALANCE_PADA_KARYAWAN_DI_PT._PETROKIMIA_GRESIK_-_ILM.pdf http://repository.ub.ac.id/121357/ |
Daftar Isi:
- Isi dari riset ini adalah membandingkan budaya politik antara Indonesia dengan Jepang dalam membangun budaya anti korupsi, dan riset ini percaya bahwa indonesia mampu memberantas korupsi seperti Jepang yang fokus pada nilai-nilai antikorupsi sebagai usaha untuk memberantas korupsi di Indonesia.Korupsi di indonesia telah menjadi kebiasaan dan terjadi pada setiap kegiatan politik. Terutama elit politik di pemerintahan, Korupsi juga disebut sebagai sebuah budaya dan merupakan bagian dari kehidupan sosial Indonesia, di jaman kerajaan ini dinamakan upeti. Upeti merupakan berbagai hadiah yang diberikan saat hal-hal tertentu oleh rakyat atau seseorang kepada atasan, raja, birokrasi, tetangga, dan orang lain. Indonesia dalam melawan korupsi menggunakan beberapa metode hukum, bahkan membangun institusi independen untuk memberantas korupsi namun masih belum efisien. Lebih jauh lagi globalisasi membuat perlawanan terhadap korupsi menjadi lebih sulit, globalisasi telah terinfiltrasi oleh budaya barat pada kehidupan sosial dan kepemerintahan jadi riset ini menggunakan metode lain untuk memberantas korupsi dengan memperhatikan pada perspektif budaya dan budaya politik seperti membangun moralitas, nilai dari masyarakat Indonesia, seperti Jepang. Jepang, merupakan salah satu dari beberapa negara di Asia tanpa institusi anti korupsi, dan bahkan Jepang terkenal dengan budaya malu yang berpengaruh secara signifikan terhadap perlawanan memberantas korupsi. Hukuman sosial untuk koruptor merupakan hukuman final.