Relasi Kuasa Antara Arab Sayyid Dan Arab Irsyadi Dalam Diskursus Pernikahan Di Kota Malang
Main Author: | Ali, ElviaRizka |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/121308/1/ELVIA_RIZKA.pdf http://repository.ub.ac.id/121308/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini membahas tentang relasi kuasa yang ada pada kelompok Arab Sayyid dan Arab Irsyadi dalam diskursus pernikahan. Beserta proses pendisiplinan tubuh dan normalisasi aturan mengenai pernikahan antara kedua kelompok, serta adanya posisi tetap sebagai yang unggul dan lebih tinggi. Disini kelompok Arab Irsyadi sebagai kelompok reformis yang ingin membersihkan Islam dari praktik – praktik keagamaan yang baru. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisa relasi kuasa dan proses pendisiplinan tubuh anggota kelompok Arab Sayyid dan Arab Irsyadi. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wacana yang mendeskripsikan secara komprehensif tentang relasi kuasa yang ada dalam diskursus pernikahan antara kedua kelompok. Pernikahan yang dianggap terlarang jika tidak sesama kelompoknya bagi kelompok Arab Sayyid sebagai proses kuasa dan bagi kelompok Irsyadi pendapat ini adalah tertolak. Proses relasi kuasa dalam diskursus pernikahan inilah sebagai permasalahan yang akan dikaji secara mendalam. Penulis berharap penelitian ini dapat menjadi pijakan dan sumber pengetahuan bagi masyarakat luas, khususnya para kelompok Arab Sayyid dan Arab Irsyadi sendiri. Penelitian ini menggunakan teori kekuasaan dan disiplin tubuh yang dikemukakan oleh Michel Foucault untuk menganalisis bagaimana relasi kuasa ini berjalan dalam diskursus pernikahan oleh kedua kelompok beserta proses pendisiplinan tubuh dan normalisasi aturan mengenai adanya pemosisian Arab Sayyid yang lebih tinggi, dan lebih utama dibanding dengan Arab Irsyadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Adapun pendekatan yang digunakan adalah genealogi Foucault yang bertujuan untuk melihat proses penerapan kekuasaan (pengetahuan) dalam kelompok dan diri anggota kelompok Arab Sayyid dan Irsyadi. Teknik penentuan informan yang digunakan adalah snow ball, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan pengarsipan mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genealogi wacana pernikahan seetnis ternyata tidak dapat dilepaskan dari adanya berbagai macam relasi kuasa sebagai media berlangsungnya mekanisme/strategi kuasa pengetahuan mengenai Arab Sayyid dan Arab Irsyadi. Relasi-relasi kuasa tersebut telah mereproduksi diskursus mengenai pernikahan seetnis dan penolakannya. Diskursus yang ada berupa pernikahan ini, terus dilestarikan dan di jaga ketat oleh kedua kelompok dengan argumennya masing – masing. Pembentukan dan pelestarian diskursus ini, secara genealogis wacana pernikahan tidak dapat dilepaskan dari pihak-pihak yang dianggap ahli dan mempunyai otoritas kebenaran. Terdapat berbagai pengetahuan mengenai pernikahan dalam kelompok Arab Sayyid dan Arab Irsyadi yang direproduksi oleh apparatus Sayyid dan apparatus Irsyadi yang didisplinkan dalam tubuh anggota - anggotanya.