Asosiasi Unit Kelompok Binaan dalam Sistem Reduce, Reuse, Recycle (3R) (Studi Kasus pada Kelompok Binaan Nasabah Bank Sampah Malang (BSM) di Jl. S. Supriyadi No. 38 A Malang)
Main Author: | Sumarno, FetinDwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/121283/1/Skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/121283/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini mengenai Bank Sampah Malang (BSM) yang berada di Jl. Supriyadi Malang. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti di daerah Sukun, sebagai lokasi kantor BSM. Selanjutnya di Jl. Mergan sebagai lokasi unit M.076 serta Jl. Kesumba sebagai lokasi unit M.147. Peneliti memiliki beberapa tujuan, yaitu pertama, peneliti ingin menganalisis BSM dalam membangun asosiasi dengan masyarakat sebagai dasar pembentukkan unit kelompok binaan. Kedua, peneliti ingin menganalisis asosiasi anggota unit kelompok binaan dalam sistem Reuse, Reduce, Recycle (3R). Dan fokus dalam penelitian ini mengenai Asosiasi yang dibangun oleh pihak BSM dengan masyarakat sebagai dasar pembentukan unit kelompok binaan BSM, serta Asosiasi anggota unit kelompok binaan dalam mengimplementasikan sistem reduce, reuse, recycle (3R). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus intrinsik. Dalam melakukan pemilihan informan, peneliti menggunakan teknik purposive (dengan mempertimbangkan karakteristik dari sifat informan tersebut serta menentukan informan berdasarkan kebutuhan data) dan teknik snowball. Sedangkan data dari penelitian ini diperoleh dari hasil observasi (pengamatan), wawancara dan dokumentasi. Untuk melakukan analisis dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori Peter Blau terutama mengenai pertukaran sosial yang didasari atas adanya asosiasi, serta nilai dan norma. Sehingga peneliti menggunakan teori Blau sebagai pisau analisis untuk melihat BSM dalam membangun asosiasi dengan masyarakat sebagai dasar pembentukan unit kelompok binaan serta asosiasi antar anggota dalam sistem 3R. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, asosiasi terbangun karena adanya ide mengenai bank sampah oleh kepala DKP, yang kemudian berlanjut pada kesepakatan dan pelatihan oleh pihak BSM kepada masyarakat untuk mendirikan unit kelompok binaan dan menerapkan sistem 3R. Kedua, asosiasi antaranggota dalam mengaplikasikan sistem 3R didukung adanya nilai dan norma yang telah disepakati untuk tujuan bersama. Nilai dan norma tersebut yang berpengaruh terhadap adanya kelompok unggul (M.076) dan kelompok nonunggul (M.147).