Pemaknaan Cinta Buta Melalui Tayangan Talkshow Hitam Putih di Trans7 Pada Episode Kisah Cinta yang Tersandung Restu Orang Tua

Main Author: Anindita, Pradani
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/121245/
Daftar Isi:
  • Pemaknaan cinta buta dari tayangan Hitam Putih merupakan sebuah pesan dari bentuk proses komunikasi interaksi antara tayangan talkshow Hitam Putih dengan khalayak/audience. Penelitian ini berusaha untuk menjabarkan bagaimana pemaknaan audience laki-laki dan perempuan pada usia 20-24 tahun dalam memaknai cinta buta melalui tayangan Hitam Putih pada episode Kisah Cinta yang Tersandung Restu Orang Tua pada tanggal 26 November 2013 yang akan dikaitkan dengan teori interaksi simbolik. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemaknaan cinta buta pada tayangan Hitam Putih episode Kisah Cinta yang Tersandung Restu Orang Tua pada mahasiswa laki-laki dan perempuan usia 20-24 tahun. Jenis penelitian ini adalah interpretative. Lokasi penelitian berada di Universitas Brawijaya Malang. Lokasi tersebut dipilih karena peneliti lebih memahami latar belakang informan. Analisis menggunakan sistem wawancara semi terstruktur dengan jenis penelitiannya deskripsi dan pendekatan secara kualitatif. Analisa data yang berupa non angka menjadi uraian-uraian kata dan kalimat. Dalam penelitian ini data-datanya diperoleh dari hasil wawancara semi terstruktur terhadap informan atau penonton dan dokumentasi tayangan Hitam Putih episode Kisah Cinta yang Tersandung Restu Orang Tua pada tanggal 26 November 2013 kemudian diolah dengan menggunakan teknik analisis data yang sudah ditentukan oleh peneliti yang dikaitkan dengan konseptualisasi komunikasi interaksi dan teori interaksi simbolik untuk menggeneralisasikan hasil penelitian dan pada akhirnya peneliti menyimpulkan hasil analisa data yang telah ditemukan. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa makna cinta buta melalui tayangan Hitam Putih pada episode Kisah Cinta yang Tersandung Restu Orang Tua yakni jika kita mencintai seseorang dengan sepenuhnya kita harus menggunakan logika dan bisa dipertanggungjawabkan. Pemaknaan dari informan perempuan dan laki-laki dalam penelitian ini belum ditemukan adanya perbedaan makna antara informan laki-laki dan perempuan sehingga diperlukan penilitian lebih lanjut untuk mengungkap ada tidaknya perbedaan makna tersebut. Pada penelitian ini dari masing-masing informan laki-laki dan perempuan pada dasarnya mereka memaknai cinta buta itu melalui tayangan tersebut sebagai cinta yang sepenuhnya namun tetap mengedepankan logika dan dapat dipertanggungjawabkan. Dari pemaknaan tersebut diketahui bahwa restu orang tua menjadi hal yang penting bagi para informan. Kondisi itu menggambarkan bahwa bagaimana informan memaknai tayangan tersebut dipengaruhi oleh latar belakang budaya. Dalam hal ini keempat informan dengan berlatar belakang budaya Jawa yang masih menekankan pentingnya restu orang tua dalam menjalani hubungan.