Hubungan Conscientiousness dengan Resiliensi Akademik Pada Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya

Main Author: Rahmawati, YulianaMukti
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/121165/1/DAFTAR_ISI.pdf
http://repository.ub.ac.id/121165/2/Bab_I.pdf
http://repository.ub.ac.id/121165/3/SKRIPSI_Yuliana_Mukti_Rahmawati_105120300111031.pdf
http://repository.ub.ac.id/121165/3/ABSTRAK-_b.pdf
http://repository.ub.ac.id/121165/
Daftar Isi:
  • Mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi adalah mahasiswa ini memiliki prestasi akademik yang tinggi namun berasal dari keluarga yang kurang mampu sehingga mendapatkan rekomendasi dari kepala sekolah pada jenjang sekolah sebelumnya untuk melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi dengan bantuan dana pendidikan dari pemerintah. Selain menghadapi tekanan akademik yang dihadapi mahasiswa antara lain yaitu masalah keuangan, beban tugas, ujian dan masalah interaksi dengan temannya, mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi juga harus dapat mempertahankan capaian akademiknya agar tetap mendapatkan beasiswa.Terdapat perbedaan antara mahasiswa satu dengan yang lain termasuk dalam melakukan persiapan dan menentukan langkah untuk menghadapi masa depan. Mahasiswa yang memiliki tujuan yang jelas dan bekerja keras dalam usaha untuk mencapainya dikatakan sebagai mahasiswa yang memiliki kecenderungan conscientiousness. Menurut Taylor dan de Bruin’s (Sutherland, Bruin, & Crous, 2007), individu yang conscientious memiliki tujuan dalam bertindak, menunjukkan keinginan kuat dalam perilaku, memiliki tekad dan detail oriented. Di sisi lain, pada usia ini mahasiswa juga harus menghadapi rintangan untuk mencapai kesuksesan. Rintangan juga dihadapi oleh mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi. Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan resiliensi akademik yang baik pada mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi. Menurut Martin & Marsh (2003), resiliensi akademik adalah kemampuan untuk menghadapi kejatuhan (setback), stres atau tekanan secara efektif pada setting akademik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan sampel sebanyak 91 mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi di FISIP Universitas Brawijaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara conscientiousness dengan resiliensi akademik pada mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi. Hasil penelitian yaitu ada hubungan antara conscientiousness dengan resiliensi akademik sebesar r=0,217. Hasil tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi conscientiousness maka semakin tinggi pula resiliensi akademik mahasiswa. Semakin rendah conscientiousness maka semakin rendah pula resiliensi akademik mahasiswa.