„Forum Sidowayah Bangkit‟ (FSB) dan „Sekolah Rakyat Sangu Akik‟ (SR Sangu Akik) sebagai Konstruksi Sosial Masyarakat Dusun Sidowayah dalam Upaya Mengurangi Stigma Kampung Idiot

Main Author: Yunianingrum, UmiArifah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/121161/1/051401507.pdf
http://repository.ub.ac.id/121161/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya stigma „Kampung Idiot‟ yang membuat resah masyarakat Dusun Sidowayah. Keresahan ini akhirnya mendorong masyarakat untuk membentuk sebuah forum sebagai wadah untuk mengatasi permasalahan sosial yang ada di Sidowayah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami, menganalisis dan mendeskripsikan proses konstruksi sosial FSB dan SR „Sangu Akik‟ dalam upayanya mengurangi stigma „Kampung Idiot‟. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan kajian bagi sosiologi pengetahuan dalam hal perubahan sosial, terutama pembangunan dan pengembangan serta pemberdayaan kemasyarakatan berdasarkan kondisi sosial yang ada. Penelitian ini mencoba melihat lebih dalam tentang upaya masyarakat Sidowayah untuk bisa terlepas dari stigma „Kampung Idiot‟ melalui FSB dan SR „Sangu Akik‟, serta pemaknaan masyarakat Sidowayah atas terbentuknya FSB dan SR „Sangu Akik‟. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan teori konstruksi sosial Peter L. Berger dengan pendekatan fenomenologi dan menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam dengan tujuh informan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif eksploratif karena penelitian ini mengangkat suatu hal yang belum banyak diketahui dan dipahami oleh masyarakat luas akan adanya upaya masyarakat Sidowayah untuk bangkit dari stigma „Kampung Idiot‟. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa permasalahan sosial di Sidowayah yang berkaitan dengan stigma „Kampung Idiot‟ menjadi realitas obyektif masyarakat dan menimbulkan keresahan pada masyarakat Sidowayah. Akan tetapi dibalik itu, terdapat kelompok masyarakat yang berupaya menciptakan lingkungan yang stabil bagi perilakunya melalui FSB dan SR „Sangu Akik‟. Proses terbentuknya FSB dan SR „Sangu Akik‟ menjadi bentuk pencurahan diri (eksternalisasi) masyarakat Sidowayah yang melakukan penolakan terhadap stigma „Kampung Idiot‟. Selanjutnya, pelaksanaan kegiatan rutin yang diadakan oleh FSB dan SR „Sangu Akik‟ menjadi sebuah upaya untuk menstabilkan kehadirannya (obyektivasi) agar tetap bertahan dalam kesadaran masyarakat Sidowayah. FSB dan SR „Sangu Akik‟ menjadi nyata dalam kesadaran subyektif masyarakat Sidowayah (internalisasi) yang telah diterima menjadi bagian dari masyarakat Sidowayah.