Kajian sistem pertanian padi organik dalam perspektif indigeneous knowledge/technology dan ekonomi lingkungan. (kasus di Sragen,Jawa Tengah dan Malang, Jawa Timur)
Main Authors: | -, Suhartini, Cahyono, Edi Dwi |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed |
Terbitan: |
Fakultas Pertanian-Universitas Brawijaya Malang
, 2009
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/12115/ |
Daftar Isi:
- Agenda-21, yang dicanangkan PBB, yang disepakati oleh banyak negara, termasuk Indonesia, mengisyaratkan pentingnya memperhatikan aspek-aspek lingkungan dalam pembangunan, daripada sekedar mengejar produktivitas jangka pendek. sistem pertanian padi organik merupakan salah satu aplikasi dari visi ‘hijau’ tersebut, terkait pula dengan indigenous knowledge dan technology (pengetahuan-teknologi asli). berkaitan dengan sangat kurangnya perhatian mengenai dua hal ini (sistem pertanian padi organik dan pengetahuan-teknologi maka tujuan penelitian ini ialah untuk: (1) mengidentifikasikan berbagai indigenous knowledge-technology yang diterapkan pada sistem pertanian usahatani padi organik, (2) mengevaluasi manfaat lingkungan dari kehadiraan indigenous knowledge-technology dalam sistem pertanian organik, dan (3) mengukur tingkat kelayakan fisik (produktivitas usahatani) dan ekonomis (pendapatan dan benefit cost ratio) pada organik, dibanding semi organik dan non organik. metode penelitian dilakukan dengan menggunakan kombinasi studi kasus dan survei, disertai dengan berbagai teknik penelitian seperti in-depth interview dan observasi. lokasi penelitian dilakukan secara purposif, yaitu di Sragen (Jawa Tengah) dan Malang (Jawa Timur). untuk keperluan survei, sebanyak 60 petani akan dipillh secara acak. sedang untuk keperluan studi kasus, akan diwawancarai sejumlah petani dengan teknik snowball. hasil penelitian menunjukkan bahwa baik di Jawa Tengah dan Jawa Timur dapat ditarik gambaran bahwa cukup banyak pengetahuan dan teknik lokal/asli (indigenous) yang diterapkan petani untuk sistem pertanian padi organik mereka. jenis pengetahuan yang diterapkan merupakan kombinasi dari pengetahuan tradisional dan pengetahuan modern. pengetahuan lokal yang cukup menonjol digunakan antara lain pengetahuan mengenai penggunaan bahan-bahan lokal, seperti tumbuh-tumbuhan sebagai bahan dasar untuk membuat pupuk atau pestisida organik, penggunaan limbah ternak untuk pembuatan pupuk organik, serta penggunaan varietas padi lokal (mentik wangi). pengetahuan lokal saat ini berasal dari beberapa sumber, diantaranya adalah merupakan warisan yang sudah turun temurun, hasil percobaan petani maupun dari sumber luar seperti agen-agen formal pemerintahan (Dinas Pertanian, PPL) dan yang di Jawa Timur ada juga dari LSM.