Persepsi Aremania Terhadap Co-Branding Indosat dan Arema
Main Author: | Rumawan, WindyAdi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/121141/1/Skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/121141/ |
Daftar Isi:
- Hingga tahun 2013 jumlah pelanggan seluler di Indonesia telah mencapai lebih dari 282 juta pelanggan, melebihi jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 237 juta sampai 2010. Kondisi tersebut membuat persaingan antar perusahaan terjadi di berbagai sisi, seperti dari sisi perang tarif, advertising, serta bentuk-bentuk kegiatan pemasaran lainnya. Untuk memenangkan persaingan perlu dilakukan strategi marketing yang baru. Menggabungkan dua merek merupakan salah satu cara agar perusahaan tetap bisa bertahan. Namun, demikian juga dengan memperhatikan persepsi konsumen sebagai cara lainnya. Pada tanggal 1 September 2013 Indosat merilis kartu IM3 edisi Arema. Kerjasama antara Indosat dengan Arema merupakan co-branding. Kerjasama tersebut sebagai strategi perusahaan agar konsumen khususnya di Kota Malang tidak berpaling dari merek atau produk yang ditawarkan, bahkan bisa untuk menggaet pelanggan baru. Bagi perusahaan mendapatkan pelanggan baru penting, tetapi mempertahankan konsumen merupakan keinginan dari setiap perusahaan. Cara mempertahankan adalah dengan meningkatkan tingkat kepuasan kebutuhan konsumen. Namun dalam prosesnya, persepsi konsumen perlu diperhatikan karena dengan persepsi konsumen, perusahaan dapat mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi kekuatan atau kelemahan, kesempatan ataupun ancaman bagi produk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi Aremania terhadap co-branding Indosat dan Arema. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dekriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi Aremania cenderung negatif terhadap Indosat. Aremania menilai Indosat tidak menghargai Aremania sebagai konsumen. Komunikasi yang tidak terjalin dengan baik menjadi penyebab.