Daftar Isi:
  • Komunitas Lazio Club Suroboyo (LCS) merupakan wadah bagi para penggemar tim sepakbola S.S. Lazio. Komunitas ini memiliki kekhasan dalam perilaku komunikasinya. Kekhasan tersebut diantaranya tampak dengan adanya penggunaan bahasa ketika mereka melakukan kegiatan Nonton Bareng (Nobar), yang tidak hanya menggunakan Bahasa Jawa Ngoko ( Suroboyoan ) sebagai bahasa dominan, tetapi juga adanya penggunaan Bahasa Italia dan istilah-istilah khas yang hanya dipahami dalam lingkup komunitas tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola komunikasi yang terjadi pada komunitas LCS dalam kegiatan Nobar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif etnografi komunikasi. Metode ini membantu bagaimana bahasa, komunikasi, dan kebudayaan saling bekerjasama untuk menghasilkan perilaku komunikasi yang khas. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling . Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi partisipan dan wawancara. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis data etnografi komunikasi. Hasil dari penelitian ini, menunjukkan bahwa terdapat peristiwa komunikasi dalam kegiatan Nobar yang menjadi ciri khas perilaku komunikasi Komunitas LCS, yaitu salam sapaan, ngobrol informasi line up pemain Lazio, nge-chant , dan diskusi agenda kegiatan LCS. Komponen komunikasi yang membentuk peristiwa komunikasi Komunitas LCS terdiri dari: Genre , misalnya salam khas anggota Komunitas LCS adalah merda , jancok , diakithe . Percakapan selalu membahas informasi tentang pemain Lazio, topik, tujuan dan fungsi, setting , key , bentuk p esan yang digunakan adalah pesan verbal dan pesan nonverbal. Isi pesan dan urutan tindakan yang digunakan tergantung situasi atau pesan apa yang dibutuhkan. Kaidah interaksi misalnya menggunakan bahasa yang informal, terkesan kasar, dan berbentuk umpatan. Norma interpretasi, misalnya setiap partisipan harus memahami kalimat yang diutarakan oleh partisipan sebelum mereka, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Dari hasil hubungan antar komponen komunikasi tersebut didapatkan dua pola komunikasi, yaitu pola komunikasi berdasarkan perbedaan usia dan pola komunikasi berdasarkan perbedaan peran.