Pertunjukan Seni Sandur (Studi Tentang Perubahan Tradisi Pertunjukan Seni Sandur Sebagai Bagian Dari Ritual Setelah Panen Di Kabupaten Tuban)
Main Author: | Praditaningtyas, IgaMawarni |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 1900
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/121122/1/SKRIPSI_IGA_MAWARNI_PRADITANINGTYAS_%28105120107111014%29.pdf http://repository.ub.ac.id/121122/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini mencoba untuk mengkaji permsalahan perubahan tradisi pertunjukan seni sandur sebagai bagian dari ritual setelah panen. Tradisi yang awalnya diwariskan secara turun temurun ditinggalkan dan tidak dipertahankan oleh masyarakat pendukungnya. Sejalan dengan berubahnya tradisi tersebut, pertunjukan seni sandur sebagai bentuk pelaksanaan tradisi juga ikut mengalami perubahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk perubahan dan penyebab perubahan tradisi pada pertunjukan seni seni sandur . Manfaat dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk menjelaskan gambaran perubahan tradisi pada pertunjukan seni sandur . Serta dapat memberikan sumbangan akademis tentang kajian perubahan tradisi. Teori perubahan tradisi yang dikemukakan oleh Sztompka digunakan sebagai pisau analisis untuk mengetahui bagaimana bentuk perubahan dan penyebab perubahan tradisi. Dalam teori tersebut, Sztompka menjelaskan tentang bagaimana bentuk perubahan dan penyebab perubahan tradisi yang mengakibatkan seni sandur mengalami perubahan dari pertunjukan yang sakral menjadi pertunjukan untuk hiburan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meggunakan metode kualitatif deskriptif agar dapat menggambarkan, meringkas berbagai macam kondisi realitas sosial dalam perubahan tradisi pada pertunjukan seni sandur . Hasil dari penelitian ini adalah menunjukan bahwa perubahan terjadi ketika masyarakat mengalami perkembangan pola pikir yang menganggap bahwa tardisi bukan satu-satunya kegiatan yang harus dilakukan setelah panen. Bentuk perubahannya terjadi pada segi kualitatif yaitu perubahan secara tidak sadar telah mengabaikan gagasan, simbol, makna dan ajaran hidup dalam tradisi tersebut. Dari segi kuantitatif merujuk pada sedikitnya masyarakat pendukung. Sedangkan penyebab perubahan berasal dari faktor dalam yaitu munculnya kreativitas baru pemain sandur , serta dari faktor luar disebabkan oleh munculnya kesenian atau hiburan baru yang beraneka ragam. Meskipun tradisi tersebut sudah ditinggalkan, akan tetapi pertunjukan seni sandur masih tetap dipertahankan sampai saat ini. Sejalan dengan berubahnya tradisi, pertunujukan seni sandur juga mengalami perubahan dalam pelaksanaannya. Sandur berubah menjadi kesenianhiburan yang dapat ditukarkan dengan uang. Hal ini merupakan daya adaptif yang dilakukan para seniman untuk tetap mempertahankan keberadaan pertunjukan seni sandur .