Praktik Pers Objektif Pada Pemberitaan LKBN Antara Mengenai Partai Demokrat Pasca Penetapan Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2010-2013 Sebagai Tersangka Kasus Korupsi Hambalang (Analisis Isi Berita

Main Author: Nuswantari, SekarArum
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/121108/1/SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/121108/
Daftar Isi:
  • LKBN Antara merupakan kantor berita milik negara yang mendistribusikan di dalam negeri maupun di luar negeri. Selain itu LKBN Antara juga memiliki situs berita yang merupakan perpanjangan dari kantor berita yaitu www.antaranews.com sehingga informasi dapat diakses oleh publik. Partai Demokrat merupakan salah satu partai yang pernah memegang kekuasaan selama 2 periode (2004-2009 dan 2009-2014). Sebagai media yang didanai oleh pemerintah peneliti berasusmsi bahwa ada hubungan antara kekuasaan dengan berita yang diproduksi oleh LKBN Antara. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kecenderungan pemberitaan LKBN Antara mengenai politik pemerintahan setelah beberapa anggota serta Ketua Umum Partai Demokrat menjadi tersangka kasus korupsi. Konsep yang digunakan untuk melihat kecenderungan pemberitaan adalah keberimbangan pemberitaan dalam konsep obyektivitas pemberitaan Westerstahl. Peneliti menggunakan konsep tersebut dengan kedua unsurnya yaitu neutrality dan balance. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif, dengan metode yang digunakan adalah analisis isi. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling, yaitu 172 berita mengenai Partai Demokrat yang didokumentasi oleh peneliti dari situs berita milik LKBN Antara www.antaranews.com dari tanggal 22 Februari 2013-31 Maret 2013. Hasil penelitian 172 berita tersebut diolah dengan menggunakan tabulasi silang, sehingga terlihat frekuensi besaran pada masing-masing indikator dalam pemberitaan yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari seluruh berita mengenai Partai Demokrat cenderung kurang berimbang tetapi netral. Hal ini diperlihatkan dari hasil pengukuran dua indikator dalam dimensi berimbang menunjukkan berita cenderung satu sisi dan terdapat pengulangan berita yang pro terhadap isu yang diberitakan sehingga dapat dikatakan kurang berimbang. Sedangkan pengukuran tiga indikator dalam dimensi netral menunjukkan bahwa pemberitaan cenderung tidak provokatif, lengkap dengan unsur berita, dan sedikit percampuran opini dan fakta. Hal ini menggambarkan bahwa pemberitaan akan selalu memiliki kecenderungan.