Upaya keluarga BMPI dalam Menjaga Integrasi Keluarga di Desa Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Main Author: MayaSopa, Ari
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/121090/1/ARI_MAYA_SOPA_105120100111033_SOSIOLOGI.pdf
http://repository.ub.ac.id/121090/
Daftar Isi:
  • Desa Watulimo merupakan salah satu kantong BMPI di Kabupaten Trenggalek. Desa tersebut memiliki kontrol sosial untuk tetap menjaga integrasi keluarga. Oleh karenannya keluarga BMPI juga terikat untuk menjaga integrasi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berkerjanya interdependensi syarat fungsi sistem keluarga BMPI. Bekerjanya syarat fungsi sistem tersebut selanjutnya mampu menopang keluarga BMPI mencapai integrasi keluarga. Adapun fokus pada penelitian ini merupakan bentuk refleksi atas menurunnya angka perceraian BMPI di Kabupaten Trenggalek ditengah naiknya angka perceraian BMPI di seluruh kantong BMPI Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan di Desa Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trengalek dengan metode kualitatif dan pendekatan studi kasus. Informan penelitian adalah pasangan suami istri BMPI purna yang ada di Desa Watulimo dengan karakteristik, data dianalisis menggunakan voluntaristic theory of action dan teori sistem Parsons. Penelitian menunjukkan bahwa nilai maupun norma khususnya yang menyangkut keluarga dan perceraian menjadi bagian yang sangat mendasar bagi pasangan suami istri BMPI. Nilai maupun norma mengontrol dan mempengaruhi informan dalam menjaga kondisi keluarga terintegrasi. Hal tersebut secara tersurat merupakan manifestasi syarat fungsi sistem keluarga latent pattern-maintenance. Syarat fungsi sistem tersebut selanjutnya mempengaruhi syarat fungsi sistem yang lain yakni: goal, integration dan adaptation. Bekerjanya syarat fungsi sistem dengan hubungan interdependensi, selanjutnya mampu menopang sub sistem keluarga dalam menghadapi kondisi yang berisiko menyebabkan perceraian. Secara mayoritas fungsi keluarga yang berisiko disfungsi karena ditinggalkan ibu dapat diminimalisir dengan upaya-upaya yang dilakukan ayah. Ketika ibu menjadi BMPI, ayah adalah bagian inti dalam keluarga. Ia diatur seperangkat nilai dan norma untuk menjaga integrasi keluarga, dengan menggantikan peran domestik ibu disamping juga melakukan peran publik. Pada sebagian kecil informan menunjukkan bahwa terdapat peran keluarga besar terutama nenek yang berkontribusi dalam membantu ayah menggantikan peran domestik ibu. Ketika peran-peran tersebut dapat terpenuhi maka disfungsi dari fungsi keluarga dapat diminimalisir. Jadi nilai dan norma merupakan dua poin penting yang dapat mewujudkan integrasi keluarga BMPI di Desa Watulimo.