Hubungan Tingkat Modal Sosial Terhadap Tingkat Pendapatan Pelaku UKM (Studi Pada Sentra Industri Keripik Tempe Sanan Malang)
Main Author: | Hapiz, TaupanMuhamad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 1900
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/121087/1/BAB_IV.pdf http://repository.ub.ac.id/121087/2/COVER.pdf http://repository.ub.ac.id/121087/3/BAB_V.pdf http://repository.ub.ac.id/121087/4/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/121087/4/ABSTRAK.pdf http://repository.ub.ac.id/121087/4/BAB_I.pdf http://repository.ub.ac.id/121087/5/BAB_II.pdf http://repository.ub.ac.id/121087/6/BAB_III.pdf http://repository.ub.ac.id/121087/ |
Daftar Isi:
- Keripik tempe merupakan icon oleh-oleh khas kota Malang. Sanan sebagai salah satu wilayah di Kota Malang, merupakan pusat dari home industry yang memproduksi keripik tempe. Dalam kegiatan usaha, pelaku usaha membutuhkan modal untuk menjalankan usahanya. Modal yang sering diperhatikan seringkali hanya tertuju pada modal finansial, sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan kemampuan memanfaatkan teknologi. Kenyataannya, terdapat modal lain, yakni modal sosial, akan tetapi modal sosial ini sering kali diabaikan oleh para pelaku usaha. Faktual, untuk mengingkatkan produktifitas usaha dibutuhkan semua modal yang ada, termasuk modal sosial. Menjadi menarik apabila ada penelitian yang menganalisa tentang seberapa kuat hubungan modal sosial terhadap tingkat pendapatan pelaku UKM. Hal ini bertujuan, untuk mengukur, dan menguji serta mengetahui hasil perhitungan dari hubungan tingkat modal sosial terhadap tingkat pendapatan pelaku UKM. Penelitian ini menggunakan teori modal sosial Robert Putnam yang terdiri dari tiga indikator, kepercayaan, norma dan jaringan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif explanatory , dengan tipe penelitian korelasi atau hubungan simetris. Sampel penelitian ini adalah seluruh pelaku usaha di sentra industri keripik tempe Sanan, yang berdomisili di RT/RW 01/15. Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa ada korelasi yang positif dan signifikan antara variabel modal sosial dan variabel tingkat pendapatan dimana nilai koefisien korelasi (r hitung) Pearson Product Moment (0,475) dan nilai r tabel diketahui (0,316), sehingga nilai r hitung > r tabel yang artinya H 1 diterima dan H 0 ditolak. Hal ini berarti ada hubungan antara tingkat modal sosial terhadap tingkat pendapatan pelaku UKM.