Product Placement dalam Budaya Populer untuk Membentuk Lifestyle Brand (Studi Mengenai Lifestyle Brand sebagai Instrumen Ideologi Kapitalisme dalam Film-Film James Bond yang Dirilis Tahun 1962-2012)
Main Author: | Wulandari, Irene |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/121054/1/051401187.pdf http://repository.ub.ac.id/121054/ |
Daftar Isi:
- Lifestyle brand merupakan produk yang menyediakan keterkaitan emosional kepada konsumen dengan gaya hidup tertentu. Ahli Cultural Studies (Naomi Klein, 2000) memandang lifestyle brand ini sebagai bentuk kapitalisme modern, dimana industri menciptakan suatu image produk dan kemudian menciptakan kebutuhan artifisial. Penyebaran ideologi kapitalisme ini dilakukan melalui media massa, antara lain film dan iklan. Terdapat perpaduan antara film dan iklan yang disebut sebagai product placement. Product placement lebih dikenal di perfilman Hollywood. Tidak terkecuali film James Bond yang telah ada sejak tahun 1962 hingga sekarang. Film James Bond tidak hanya terkenal product placement- nya saja, tetapi juga lifestyle dari tiap tokohnya. Penelitian ini meneliti isi product placement dari lifestyle brand yang digunakan untuk menggambarkan lifestyle tokoh dalam film James Bond menyampaikan pesan kapitalisme modern Penelitian ini merupakan penelitian mixed method dengan metode rhetorical analysis dan content analysis. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah analisis isi. Teknik analisis data yang digunakan adalah tabel frekuensi dan tabulasi silang, serta rhetorical analysis. Penelitian ini mengungkapkan bahwa product placement dalam film James Bond ini menggambarkan lifestyle para tokoh utamanya, yaitu James Bond, Bond girls, Bond villain, dan juga Bond allies. Citra dari brand yang digunakan pun sesuai dengan karakter para tokohnya. James Bond identik dengan citra pria maskulin, mapan, dewasa, dan berkelas. Kemudian tokoh Bond girls identik dengan produk dan brand yang glamor, seksi, cantik, dan mewah. Bond villains identik dengan citra produk powerful . Sedangkan untuk tokoh Bond allies identik dengan produk dan brand yang selangkah lebih maju dari teknologi terkini. Penggambaran lifestyle tersebut dalam film James Bond melalui penggunaan brand oleh tokoh-tokoh utamanya menghasilkan image dan gambaran hiperrealitas dimana penggunaan produk dan kehidupan karakternya merupakan pencitraan kehidupan ideal dan futuristik dibandingkan dengan kehidupan masyarakat saat ini. Penggunaan brand dengan citra yang baik juga merupakan alat bagi industri media massa untuk menyebarkan ideologi kapitalismenya dengan menciptakan kebutuhan artifisial, dimana penonton menjadi tertarik akan image tersebut dan kemudian terdorong untuk membeli produk yang sebenarnya bukan kebutuhannya dan hanya mementingkan gaya hidup semata.