Daftar Isi:
  • Hubungan kiai-santri menjadi entitas yang sering dijadikan komoditi pendulangan suara dalam realitas pemilu di Indonesia, termasuk di Kabupaten Tulungagung. Tulungagung dikenal sebagai daerah dengan karakteristik mataraman yang mempunyai banyak pesantren kecil. Dalam era Pemilukada saat ini, kekuatan elit lokal berlomba-lomba mengidentifikasikan diri dalam sebuah komunitas yang besar dengan tujuan meningkatkan elektabilitas pasangan calon dalam Pilgub Jawa Timur tahun 2013. Perilaku pemilih (voting behaviour) dipilih sebagai pendekatan yang digunakan untuk menjelaskan pertimbangan santri dalam menentukan pilihan politiknya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksplanatif yang menggunakan sampel 383 responden dengan teknik penyebaran sampel menggunakan purposive sampling. metode pengambilan data menggunakan teknik kuesioner, interview, observasi, dan studi pustaka. Dalam menguji hipotesis penelitian digunakan alat bantu Program SPSS 17. Teknik analisa data digunakan teknik frekuensi, cosstabulation dan regresi linier sederhana untuk mengukur tingkat signifikansi variabel afiliasi politik kiai terhadap perilaku memilih santri. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan terdapat faktor sosiologis, faktor pilihan rasional, faktor struktural, dan faktor psikologis yang melatarbelakangi santri untuk menentukan pilihan politiknya. Selain itu, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel afiliasi politik kiai terhadap perilaku politik santri, terbukti dengan Fhitung = 0.4 dan Ftabel =1.7 maka Fhitung < Ftabel sehingga Ho diterima dan Ha ditolak.