Hubungan Strategi Pembelajaran Sosiologi dengan Tingkat Kesadaran Siswa Ma Al-Rosyid Kendal Bojonegoro Tahun Ajaran 2012/2013
Main Author: | Chotimah, Chusnul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/120944/1/051405590.pdf http://repository.ub.ac.id/120944/ |
Daftar Isi:
- Sekolah merupakan tempat praktek pendidikan yang di dalamnya terdapat guru dan siswa. Praktek pendidikan seringkali dituangkan dalam strategi pembelajaran. Sosiologi merupakan pelajaran yang masih menekankan dengan pelajaran mengingat / menghafal. Sosiologi bukan hanya untuk dihafal atau diingat akan tetapi perlu meningkatkan daya kritis siswa pada realitas yang terjadi di masyarakat. Penelitian ini, menggunakan teori Paulo Freire untuk melihat praktek pendidikan atau strategi pembelajaran (Dick dan Carey), dan hubungannya dengan tingkat kesadaran siswa. Paulo Freire mengkritik praktek pendidikan gaya bank dan menawarkan problem possing, sedangkan tingkat kesadaran dilihat dari tahapan kesadaran yang hirarkis dan berurutan yaitu kesadaran magis, naïf, dan kesadaran kritis. Data dalam penelitian ini, diperoleh dengan mendistribusikan secara langsung dengan satu set instrument kuesioner bervaliditas tinggi kepada sampel/ responden yaitu siswa kelas XI dan XII IPS. Analisis statistik dalam penelitian ini mengunakan analisis korelasi Spearman rho. Analisis Spearman rho digunakan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan pengaruh kedua variabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran termasuk ke dalam strategi pembelajaran transisi 52.2% dan tingkat kesadaran masih berada pada tahapan kesadaran transisi 2 dengan perolehan 50.7%. Strategi pembelajaran hadap masalah (problem possing) tersebut belum terlaksana secara menyeluruh. Sebab komponen dari strategi pembelajaran seperti media 80 % dalam mengajar belum sepenuhnya digunakan, hal itu ditunjukkan guru tidak sering memutar film kasus masyarakat dan menggunakan power point. Komponen lainnya dapat ditunjukkan pada kegiatan pembelajaran pendahuluan yang memberikan pendekatan sebelum materi, dalam hal menarik perhatian siswa, posisi guru dalam mengajar, dan bentuk tes. Tingkat kesadaran siswa tersebut berada pada tahapan kesadaran transisi 2. Hal itu ditunjukkan dengan hasil penelitian bahwa siswa hanya dapat mengidentifikasikan, dan memandang sosiologi sebagai pelajaran menghafal, mempelajari masyarakat, akan tetapi orientasi siswa mampu berpartisipasi dan berinteraksi langsung dalam masyarakat, dan bahkan masalah juga perlu dipecahkan sebab masalah bukan cobaan belaka. Perolehan angka koefisien korelasi Spearman rho sebesar 0.546 dan hubungan kuat. Angka signifikansi hubungan kedua variabel sebesar 0.00, maka 0.00 < 0.01. Hubungan variabel signifikan dan H1 diterima, sehingga ada hubungan strategi pembelajaran sosiologi dengan tingkat kesadaran siswa.